LEARN / ARTICLE

Hill+Knowlton Indonesia Capai Peningkatan Kualitas Udara di Kantor Sebanyak 97% Melalui CAZ


WRITTEN BY

Nafas Indonesia

PUBLISHED

21/02/2024

LANGUAGE

EN / ID

English / Indonesia


CAZ Stories adalah serangkaian artikel yang menyoroti dampak signifikan dari Clean Air Zone dalam memantau dan mengatasi masalah kualitas udara dalam ruangan bagi bisnis di Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut, baca CAZ Stories kami sebelumnya:

Polusi udara merupakan masalah kesehatan besar bagi populasi global, termasuk Indonesia, khususnya bagi penduduk di kota-kota berpolusi tinggi seperti Jakarta. Pada tahun 2023, rata-rata tingkat polusi udara di Jakarta mencapai 38 µg/m3. Kondisi ini jauh melampaui Baku Mutu Udara Ambien Nasional (BMUAN) sebesar 15 µg/m3 setiap tahunnya. Angka ini juga melebihi pedoman tahunan WHO sebesar 5 µg/m3.

WHO mengklasifikasikan PM2.5 sebagai polutan berbahaya dan menjadi ancaman karena ukurannya yang sangat kecil, sehingga bisa dengan mudah masuk ke dalam paru-paru kita saat bernapas. PM2.5 menjadi bahaya bagi populasi umum, namun risikonya jauh lebih tinggi untuk kelompok sensitif, termasuk anak-anak di bawah lima tahun dan orang dewasa di atas enam puluh tahun.

Berdasarkan tes yang dilakukan oleh tim Nafas, tingkat kebocoran polusi udara dari luar ke dalam ruangan bisa mencapai 100%. Ini tentu mengkhawatirkan, terutama bagi masyarakat yang tinggal di kota berpolusi seperti Jakarta.

Beberapa waktu lalu Nafas merilis tulisan yang berjudul “Bangunan Kita Membuat Kita Sakit” dan menyoroti kenyataan bahwa polusi udara bukan hanya masalah luar ruangan, tetapi juga masalah dalam ruangan. Di kota-kota berpolusi tinggi, kualitas udara di dalam ruangan seringkali sama tingginya dengan di luar. Artinya, polusi udara dari luar bisa masuk ke dalam bangunan dan mencemari udara yang kita hirup. Ini bisa terjadi di berbagai bangunan, mulai dari rumah, sekolah, hingga kantor tempat kita bekerja.

Bagaimana Polusi Udara Memengaruhi Produktivitas dan Fungsi Kognitif Kita

Banyak penelitian yang mengkaji hubungan antara kondisi bangunan dengan kinerja orang-orang yang berada di dalamnya. Salah satu penelitiannya adalah yang dipimpin oleh Dr. Joseph Allen dari Harvard Healthy Buildings Institute di T.H. Chan School of Public Health, telah menyelidiki hubungan antara lingkungan binaan dan kinerja manusia. Studi COGFx tahun 2021, melibatkan negara-negara seperti Meksiko, India, Thailand, AS, Inggris, dan China, menguji bagaimana kualitas udara dalam ruangan memengaruhi kinerja kognitif pekerja kantor.

Temuan studi ini, yang diuraikan dalam studi COGFx, mengungkapkan tren yang mengkhawatirkan. Ketika tingkat PM2.5 melebihi 12 µg/m3, terjadi penurunan kinerja yang signifikan pada empat dari lima tugas kognitif pekerja kantor.

Sebuah studi tahun 2016 oleh Universitas Southern California menghasilkan kesimpulan serupa, namun fokus pada pengaruh PM2.5 terhadap produktivitas dan pengambilan keputusan dalam lingkungan pabrik. Studi tersebut mengungkapkan bahwa untuk setiap peningkatan 10 µg/m3 dalam konsentrasi PM2.5 di atas baseline 15 µg/m3, produktivitas turun sebesar 6%.

Studi ini menegaskan dampak negatif peningkatan PM2.5 terhadap kinerja kognitif jangka pendek, menyoroti perlunya penelitian lebih lanjut mengenai polutan lain dan peran suara serta pergerakan udara dari penjernih udara.

Menanggapi kekhawatiran ini, Nafas bekerja sama dengan WPP - Hill+Knowlton untuk meningkatkan kualitas udara di dalam kantor mereka demi terciptanya lingkungan kerja yang sehat bagi karyawan sepanjang jam operasional.

Tantangan: Tingkat Polusi Udara di Kantor Hill+Knowlton Sering Melebihi Batas yang Direkomendasikan

Dengan menggunakan monitor kualitas udara yang terhubung ke cloud, Nafas mengumpulkan data polusi PM2.5, CO2, suhu, dan kelembapan di dalam kantor. Uji awal menunjukkan kualitas udara di dalam ruangan di kantor Hill+Knowlton tidak terjaga konsisten kesehatannya selama jam kerja.

Berdasarkan hasil pemantauan, terlihat bahwa kualitas udara dalam ruangan (digambarkan oleh garis biru) konsisten melampaui ambang batas PM2.5 sebesar 12 µg/m3 yang ditetapkan oleh Dr. Joseph Allen, pendiri Harvard Healthy Buildings Institute di T.H. Chan School of Public Health. Perbedaan yang signifikan dalam kualitas udara ini terlihat sepanjang minggu tersebut.

Dari data kualitas udara di dalam kantor Hill+Knowlton yang berhasil kami kumpulkan pada bulan Agustus 2023, menunjukkan tingkat polusi yang tinggi baik di dalam (digambarkan oleh garis biru) maupun di luar (digambarkan oleh garis hitam). Tingkat polusi konsisten melampaui 15 µg/m³, melebihi batas kualitas udara 'Baik' yang direkomendasikan oleh penelitian dan panduan WHO.

Hasil survei lapangan menunjukkan lonjakan polusi PM2.5 di dalam kantor, mencapai 30 µg/m³, atau 2 kali batas yang direkomendasikan, yaitu 15 µg/m³! Dengan kondisi kualitas udara seperti ini, ada potensi penurunan produktivitas karyawan hingga 12%.

Struktur bangunan kantor tidak tidak cukup memadai untuk menyaring polusi udara dari luar dan menjaga kesehatan orang-oranga yang ada di dalamnya. Kondisi ini menunjukkan adanya kebutuhan segera untuk menambahkan sistem penjernihan udara demi lingkungan yang lebih sehat bagi para karyawan,

Solusi: Mengubah Kantor Hill+Knowlton Menjadi Clean Air Zone

Dalam rangka memperbaiki kualitas udara di dalam bangunan di kota berpolusi seperti Jakarta, Nafas telah mengembangkan sistem Clean Air Zone. Ekosistem ini telah didesain secara menyeluruh untuk menjaga kualitas udara di dalam ruangan tetap sehat sepanjang jam operasional.

Hal ini dapat dicapai melalui sistem otomatis dan terintegrasi yang meliputi pengukuran kualitas udara yang akurat, teknik penyaringan udara yang efektif, standar sertifikasi yang kuat, dan program berbasis data yang melibatkan pihak yang terkait. Kantor Hill+Knowlton bertransformasi menjadi Clean Air Zone.

Hasilnya: Kualitas Udara di Kantor Hill+Knowlton Membaik Secara Signifikan

Data dari bulan Januari 2024 menunjukkan bahwa ekosistem Clean Air Zone yang diterapkan di kantor Hill+Knowlton sukses meningkatkan kualitas udara selama jam kerja. Inisiatif kolaborasi ini membuahkan hasil dalam meningkatkan kualitas udara demi terciptanya lingkungan kerja yang sehat dan nyaman.

Kualitas udara di dalam ruangan kantor Hill+Knowlton berhasil konsisten di level ’Baik’ selama satu bulan penuh.

Hasil akhirnya, kualitas udara di dalam kantor Hill+Knowlton lebih bersih 97% setelah menjadi Clean Air Zone! Kini, semua karyawan secara konsisten menghirup udara bersih dan sehat selama jam kerja.

Laporan Kualitas Udara Bulanan

Melalui layanan Clean Air Zone, Hill+Knowlton akan menerima laporan bulanan berisi data kualitas udara selama satu bulan sebelumnya. Pihak manajemen dapat membagikan informasi ini kepada para staf dan pemangku kepentingan lainnya untuk mendorong transparasi kondisi kesehatan lingkungan kerja.

Di bawah ini adalah ilustrasi laporan yang akan diterima oleh pihak kantor setiap bulannya:

Menjadi Clean Air Zone Begitu Mudah

Hubungi kami di email [email protected] untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang Clean Air Zone, atau klik banner di bawah ini untuk mendaftar.

Mari bergabung dalam misi kami untuk menjadikan udara bersih sebagai standar di lokasi kantor Anda!