LEARN / ARTICLE
CAZ Stories: Mazars Indonesia Berhasil Kurangi 79% Polusi Udara di dalam Kantor
CAZ Stories adalah serangkaian artikel yang menyoroti dampak signifikan dari Clean Air Zone dalam mendiagnosis dan memitigasi masalah kualitas udara dalam ruangan bagi bisnis di Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut, baca CAZ Stories kami sebelumnya:
- Bagaimana Nafas Mengurangi Polusi Dalam Ruangan sebesar 70% di Kantor AC Ventures
- Nafas sukses mengurangi 89,5% polusi di Mighty Minds Preschool
- Bagaimana Nafas Berhasil Mengurangi 80% Polusi dalam Ruangan di Perusahaan Pengiriman Global
Polusi udara masih menjadi masalah besar bagi DKI Jakarta. Hingga pertengahan November 2023, rata-rata konsentrasi PM2.5 di ibukota mencapai 38 µg/m3. Angka ini lebih dari dua kali batas Baku Mutu Udara Ambien Nasional Indonesia sebesar 15 µg/m3, dan hampir delapan kali lebih tinggi dari rekomendasi tahunan WHO sebesar 5 µg/m3.
Particulate Matter 2.5 (PM2.5), merupakan polutan yang dianggap berbahaya oleh badan kesehatan dunia WHO. Ukurannya yang kecil membuatnya mudah terhirup saat kita bernapas dan menembus jauh ke dalam paru-paru hingga terbawa ke pembuluh darah kita. PM2.5 membahayakan seluruh masyarakat, namun bagi kelompok sensitif seperti anak-anak dan lansia, risikonya akan jauh lebih besar.
WHO telah mengidentifikasi Particulate Matter 2.5 (PM2.5) sebagai polutan berbahaya karena ukurannya yang sangat kecil dan bisa masuk hingga ke paru-paru. PM2.5 merupakan ancaman kesehatan bagi seluruh warga, tetapi terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak di bawah lima tahun dan orang dewasa di atas enam puluh.
Berdasarkan tes diagnostik yang dilakukan oleh tim Nafas di lapangan, tingkat kebocoran polusi udara dari luar ke dalam bangunan bisa mencapai 100%. Ini tentu hal yang mengkhawatirkan, terutama bagi warga yang tinggal di kota berpolusi seperti Jakarta.
Artikel Nafas yang berjudul "Bagaimana Polusi Udara Dalam Ruangan Mempengaruhi Kinerja di Kantor" menyoroti dampak signifikan polusi udara dalam ruangan terhadap produktivitas tenaga kerja. Polutan dari luar dapat memperburuk kualitas udara di berbagai ruangan kantor, gym, sekolah, dan rumah.
Bagaimana PM2.5 Memengaruhi Produktivitas dan Tes Kognitif
Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan jumlah penelitian yang mengkaji dampak lingkungan binaan terhadap kinerja kerja. Dr. Joseph Allen, pendiri Harvard Healthy Buildings Institute di T.C. Chan School of Public Health, telah memimpin berbagai studi yang menyelidiki bagaimana kondisi ruangan dapat memengaruhi kesehatan kita secara negatif.
Studi COGFx 2021, yang meneliti dampak kualitas udara dalam ruangan terhadap kinerja kognitif pekerja kantor di negara-negara termasuk Meksiko, India, Thailand, AS, Inggris, dan Cina, menghasilkan temuan yang mengkhawatirkan. Ditemukan bahwa ketika tingkat PM2.5 melebihi 12 µg/m3, terjadi penurunan kinerja dalam empat dari lima tugas kognitif di antara pekerja kantor.
Sebuah studi tahun 2016 oleh Universitas Southern California menghasilkan kesimpulan serupa, namun fokus pada pengaruh PM2.5 terhadap produktivitas dan pengambilan keputusan dalam lingkungan pabrik. Studi tersebut mengungkapkan bahwa untuk setiap peningkatan 10 µg/m3 dalam konsentrasi PM2.5 di atas baseline 15 µg/m3, produktivitas turun sebesar 6%.
Untuk mengatasi kekhawatiran kualitas udara ini, Nafas bermitra dengan Mazars Indonesia untuk meningkatkan kualitas udara dalam ruangan di kantor mereka di Jakarta, demi menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan kondusif.
Permasalahan: Kualitas udara tidak sehat di kantor Mazars Indonesia
Nafas, menggunakan monitor kualitas udara yang terhubung ke cloud, mengumpulkan data menyeluruh tentang PM2.5, CO2, suhu, dan tingkat kelembapan di dalam kantor Mazars Indonesia. Tes awal mengungkapkan realitas yang mengkhawatirkan: kualitas udara dalam ruangan hampir seburuk udara luar.
Untuk memahami masalah ini sepenuhnya, kami lebih dulu menganalisa area-area yang belum ditetapkan sebagai Clean Air Zone. Setelah pemeriksaan menyeluruh, menjadi jelas bahwa kualitas udara dalam ruangan (ditandai dengan garis biru pada grafik) secara konsisten melebihi ambang batas keamanan PM2.5 sebesar 12 µg/m3, seperti yang direkomendasikan oleh Dr. Joseph Allen dari Harvard Healthy Buildings Institute. Perbedaan mencolok kualitas udara ini terlihat konsisten sepanjang minggu.
Setelah melakukan analisis data mingguan secara detail, terlihat bahwa tingkat PM2.5 dalam ruangan selama jam kerja secara konsisten melebihi batas yang direkomendasikan sebesar 12 µg/m3, dengan rata-rata bulanan mencapai 34 µg/m3.
Sistem filtrasi yang ada di gedung ini mampu mengurangi sebagian polutan yang berasal dari luar, namun perlu adanya intervensi tambahan berupa sistem pemantauan dan penjernih udara selama jam kerja.
Kantor Mazars Indonesia mendapatkan AirScore akhir ‘C’, yang menunjukkan bahwa gedung kantor ini kekurangan sistem penyaringan yang memadai dan memerlukan solusi segera untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman.
Solusi: Mengubah Kantor Mazars Indonesia Menjadi Zona Udara Bersih
Untuk mengatasi masalah kualitas udara dalam ruangan di kota-kota dengan polusi tinggi seperti Jakarta, Nafas telah mengembangkan sistem yang dikenal sebagai Clean Air Zone.
Ekosistem Clean Air Zone dirancang untuk mempertahankan kualitas udara dalam ruangan yang sehat selama jam kerja melalui kombinasi pengukuran, pemurnian, sertifikasi, dan program keterlibatan karyawan yang didorong oleh data. Dengan model tanpa investasi awal dan pendekatan berbasis langganan, memperbaiki kualitas udara kantor menjadi lebih mudah.
Kantor Mazars Indonesia telah bertransformasi menjadi Clean Air Zone. Langkah inovatif ini memungkinkan Nafas dan Mazars Indonesia untuk melihat peningkatan kualitas udara dalam ruangan yang nyata. Lebih lanjut, sistem ini berfungsi secara otomatis, menghilangkan kebutuhan akan pengawasan manajerial tambahan atau investasi awal. Kemudahan implementasi ini menekankan praktikalitas dan efisiensi sistem.
Hasil yang didapat
Setelah implementasi Clean Air Zone, kualitas udara di dalam kantor Mazars Indonesia selama jam operasional turun di bawah 12 µg/m3, dengan rata-rata bulanan turun dari 34 µg/m3 menjadi 7 µg/m3, yang hampir lima kali lebih baik dibandingkan dengan udara luar.
Setelah kantor Mazars Indonesia menjadi Clean Air Zone, para karyawan akhirnya bisa secara konsisten menikmati udara ‘Sehat’ selama jam kerja.
Kualitas udara di dalam kantor Mazars Financial Indonesia secara konsisten memperoleh peringkat 'Baik' selama satu bulan penuh, yang membuat AirScore meningkat dari 'C' menjadi 'A.’
Laporan Kualitas Udara Bulanan
Melalui layanan Clean Air Zone yang berbasis data, Mazars Indonesia menerima laporan bulanan yang mendokumentasikan metrik kualitas udara yang berlangsung. Informasi ini berguna bagi para pemangku kepentingan termasuk manajemen, karyawan, dan staf lain, dalam menyuguhkan informasi terkini terkait kualitas udara di lingkungan mereka bekerja.
Di bawah ini adalah contoh jenis laporan yang secara rutin diterima oleh Mazars Indonesia.
Menjadi Clean Air Zone Begitu Mudah
Tertarik untuk membuat kualitas udara di kantor, gym, sekolah, atau rumah Anda selalu sehat? Jangan ragu untuk menghubungi kami di [email protected] atau klik tautan di bawah ini. Mari bergabung dalam misi kami untuk menjadikan udara bersih sebagai standar di kantor kita!