LEARN / ARTICLE

Udara Sehat di Kantor: Benefit atau Seharusnya Standar Kerja?


WRITTEN BY

nafas Indonesia

PUBLISHED

24/08/2023

LANGUAGE

EN / ID

English / Indonesia


Artikel ini merupakan bagian dari seri tulisan yang telah dipublikasikan tim nafas yang membahas dampak polusi udara terhadap kehidupan kita sehari-hari. Jika kamu belum membaca artikel sebelumnya, kami lampirkan artikel terkait:

1) Bangunan Kita Membuat Kita Sakit
2) Bagaimana Polusi Udara di Dalam Kantor Mempengaruhi Performa Pekerja
3) Seberapa Banyak Polusi dari Luar yang Masuk ke Dalam Kantor

Sekilas Tentang Data Kualitas Udara

Merasa kurang familiar dengan kualitas udara? Mari berkenalan dengan angka-angka dan warna-warna yang akan sering kalian lihat sebelumnya.

Apa sih sebetulnya arti angka-angka di bawah ini? Nafas mengukur konsentrasi PM2.5 di udara dalam satuan µg/m3 (mikrogram per meter kubik). Standar yang dikeluarkan WHO untuk paparan tahunan PM2.5 bagi manusia adalah 5 µg/m3. Sebagai referensi, rata-rata Jakarta pada bulan Juli 2023 adalah 47 µg/m3.



Lalu apa arti warna-warna di atas? Nafas menggunakan skala US EPA sebagai parameter kualitas udara karena pertimbangan skala ini merupakan salah satu yang paling ketat dan juga diakui di seluruh dunia. Kalian bisa lihat perbedaan skala US EPA dengan skala ISPU yang digunakan di Indonesia dan skala yang digunakan di negara China di bawah ini.



Setelah mengetahui cara mengukurnya, sekarang kita akan melihat seberapa banyak polusi udara dari luar yang masuk ke dalam gedung kantor kamu.

Memahami PM2.5 dan Dampak Buruknya Bagi Kesehatan

PM2.5 merujuk pada partikel polusi berukuran sangat kecil hingga kurang dari 2,5 mikrometer. Partikel polusi ini kerap diasosiasikan oleh aktivitas pembakaran yang menghasilkannya, seperti emisi kendaraan, pembangkit listrik, hingga bakar sampah ruamh tangga. PM2.5 menjadi berbahaya ketika terhirup saat kita bernapas karena bisa masuk ke dalam paru-paru hingga terbawa ke pembuluh darah dan menyebabkan peradangan sistemik.



Respon peradangan ini dipicu oleh sistem imunitas saat mengenali ada partikel asing yang masuk ke dalam tubuh dan melepaskan mediator pro-inflamasi untuk melawannya. Paparan polusi PM2.5 dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan peradangan kronis yang yang telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit pernapasan dan kardiovaskular.

Studi-studi terbaru dari Universitas Harvard dan MIT juga telah menemukan fakta bahwa PM2.5 juga memiliki dampak jangka pendek terhadap kesehatan yang cukup signifikan, terutama pada sistem pernapasan dan kemampuan kognitif kita.

Kualitas Udara Memengaruhi Seluruh Karyawan di Kantor

Kita menghabiskan sekitar sepertiga dari hidup kita dengan bekerja di kantor. Jadi wajar jika kita berusaha mencari tahu untuk membuat pengalaman bekerja tersebut lebih baik, lebih nyaman dan menarik. Tempat di mana orang-orang benar menikmati waktunya saat tidak berada di rumah.

Kita mau investasi membeli peralatan kantor yang lebih baik dan dengan desain menarik untuk mendorong adanya interaksi, menyediakan ruang makan lengkap dengan cemilannya, bahkan seperangkat mainan di kantor, seperti tenis meja, foosball, dan lain-lain.

Semua ini dilakukan demi menciptakan tempat kerja yang lebih baik agar orang-orang bersedia menginvestasikan sebagian waktu hidupnya dengan bekerja di tempat tersebut.

Tapi, sebenarnya SATU hal yang tingkat pemakaiannya di kantor mencapai 100% selama jam operasional, dan menjadi sebuah kewajiban bagi kita yang tinggal di kota berpolusi.

Ya, itu adalah udara yang kita hirup.

Begitu otomatisnya sistem pernapasan kita bekerja, kita cenderung lupa bahwa kegiatan inilah yang yang membuat kita tetap hidup. Kalian bisa coba sekarang juga. Nyalakan timer ponsel dan coba tahan napas. Paling lama tidak sampai 3 menit, bukan?

Lalu kenapa udara bersih tidak termasuk ke dalam investasi kita?

Kenapa kita tidak meminta kantor tempat kita bekerja untuk memastikan pasikan udara bersih, layaknya air minum dan makanan bersih yang selalu tersedia?

Mengapa perusahaan tidak menjadikan kesehatan karayawan mereka sebagai investasi? Bukan lewat langganan pusat kebugaran yang jarang dipakai oleh karyawannya sendiri, melainkan lingkungan kerja yang benar-benar sehat.

Kenapa kita harus pasrah menghirup udara di dalam ruangan yang pada dasarnya sama kotor dengan udara di luar?

Di bawah ini adalah contoh kondisi udara di dalam ruangan bebeapa kantor di wilayah SCBD dan Kuningan.







Mengapa kita pasrah menerima kenyataan bahwa tempat kita bekerja, di mana kita menghabiskan 30% masa hidup kita, justru membuat performa kita menurun dan bahkan sakit?

Polusi udara di dalam ruangan berdampak pada penurunan kemampuan kognitif dan produktivitas pekerja

Baru-baru ini kami menyoroti dampak polusi udara di dalam ruangan kantor dalam artikel “Bagaimana Polusi Udara di Dalam Kantor Mempengaruhi Performa Pekerja” dan hasilnya tidak memuaskan.

Beberapa fakta penting yang ingin kami soroti dari artikel tersebut:

1) Penelitian COGFx Harvard: Kinerja pegawai menurun 80% dalam mengerjakan tugas-tugas kognitif ketika tingkat PM2.5 di atas 12 µg/m3.

2) Penelitian Produktivitas USC: Produktivitas pegawai menurun 6% ketika tingkat PM2.5 meningkat 10 µg/m3 di atas 15 µg/m3.

Sekarang kita lihat seperti apa kedua studi tersebut diterapkan langsung pada kualitas udara dalam ruangan sebenarnya dari kantor di SCBD.

Melihat data di atas, karyawan di Kantor 1 yang berlokasi di SCBD ini kemungkinan terdampak di sisi pengambilan keputusan pada bulan Juli 2023. Tingkat polusi udara dalam ruangannya tidak seharipun di bawah 12 µg/m3.



Pada saat bersamaan, produktivitas karyawan di kantor ini juga berpotensi menurun selama bulan Juli lalu.

Masih belum paham sebesar apa masalah yang kita hadapi?

Begini, jika kita bekerja di perusahaan dengan 300 karyawan dan ada satu orang yang sakit tapi tetap masuk kerja, ia berisiko membuat setiap karyawan yang berinteraksi dengannya menjadi sakit juga.

Tapi jika 300 karyawan tersebut kerja di kantor yang tingkat polusi udara dalam ruangannya tinggi, risikonya meningkat karena berdampak pada SELURUH karyawan.

Kita sering membahas tentang berinvestasi pada kesehatan karyawan, dan langkah pertama untuk mewujudkannya ialah memastikan udara yang sehat dalam ruangan kantor.

Memperbaiki kualitas udara dalam ruangan bermanfaat untuk seluruh karyawan di kantor

Kita berusaha menjaga kesejahteraan karyawan kita.

Salah satunya dengan memberikan fasilitas cuti yang fleksibel, keanggotaan gym, akses ke aplikasi kesehatan mental, dan bahkan meja foosball atau ping pong.



Masalahnya, tidak semua orang bisa dan mau berlibur, pergi ke gym, menggunakan aplikasi, atau bermain ping pong.

Tapi ada satu hal yang SEMUA orang pasti lakukan.

Mereka semua menghirup bernapas dan menghirup udara di kantor, atau di rumah bagi yang menjalankan WFH.

Nafas memiliki perangkat dan ekosistem yang dapat mengubah kualitas udara buruk di dalam ruangan menjadi sehat untuk dihirup semua orang.

Lalu, seperti apa sih kualitas udara sehat di dalam kantor? Mari kita sama-sama lihat datanya!

Data di bawah ini adalah dari 2 kantor berbeda yang berada di komplek perkantoran yang sama di daerah SCBD.



Sementara itu, data di bawah ini berasal dari 2 kantor yang saling berdampingan di lantai gedung yang sama!

Udara sehat sebagai bagian dari strategi ESG perusahaan = Manfaat ganda

Platform peringkat keberlanjutan MSCI menerbitkan laporan yang berjudul "Tren ESG dan Iklim yang Perlu Diperhatikan 2023" pada awal tahun ini, di mana mereka dengan tegas menyoroti bahwa peran polusi udara terhadap kesehatan tenaga kerja tidak boleh kita anggap remeh.



Mereka menyebut bagian ini “Tersedak oleh Asap: Risiko Sumber Daya Manusia Akibat Polusi Udara”, yang menyoroti faktor risiko dari kualitas udara yang tidak sehat terhadap kesehatan dan kesejahteraan karyawan di kantor-kantor di India.

Data dalam grafik di bawah ini tidak terlalu berbeda jauh dari kondisi kualitas udara di Jakarta pada Juli 2023.



Dan begini kondisi nyata beberapa kantor yang berlokasi di Jakarta.



Selain menciptakan lingkungan yang sehat dan produktif bagi karyawan, memperbaiki kualitas udara di kantor juga akan meningkatkan peringkat ESG dan Keberlanjutan perusahaan di hampir semua platform pelaporan keberlanjutan, termasuk TCFD, Sustainalytics, GRI, Moody's, S&P500, dan MSCI.

Kok bisa ya?

Lingkungan kerja yang tidak sehat masuk dalam peraturan "Kesehatan & Keselamatan Kerja", sebuah istilah yang pasti sangat dipahami oleh teman-teman kita yang bekerja di industri seperti Minyak & Gas, Pertambangan, Pertanian, Pelayaran, dan Manufaktur. Dalam konteks industri-industri tersebut, lingkungan kerja yang sehat berfokus pada pengelolaan kondisi kerja dan pengurangan risiko cedera serius (atau kematian).

Polusi udara, terutama polusi PM2.5, merupakan ancaman kesehatan yang terbukti menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius. Dengan memperbaiki kualitas udara di kantor kita dari "Tidak Sehat" menjadi "Sehat," maka kita sejatinya sedang meningkatkan metrik kesehatan dan keselamatan kerja.

Meningkat dari “Tidak Sehat” menjadi “Sehat” = Kinerja ESB yang Lebih Baik

Nafas menjadikan kantor-kantor dengan kualitas udara “Tidak Sehat” menjadi “Sehat” dengan mengubahnya menjadi Clean Air Zone. Ini adalah sebuah ekosistem otomatis berbasis data yang bisa membantu memastikan kualitas udara dalam ruangan tetap sehat selama jam kerja.



Clean Air Zone telah diterapkan di kantor-kantor, sekolah-sekolah, pusat kebugaran, dan studio yoga. Berkolaborasi bersama Nafas juga termasuk berbagai aktivitas yang berpusat pada merayakan udara bersih yang disediakan oleh perusahaan kepada karyawan dan pelanggan.



Inilah yang kami maksud dengan Udara Sehat Tanpa Mikir.

Serahkan penanganan udara kotor kepada tim Nafas. Kami akan membantu bisnis kalian dengan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraa karyawan, serta Kinerja ESG perusahaan.

Menjadi Clean Air Zone Begitu Mudah

Tertarik untuk membuat kualitas udara di kantor Anda selalu sehat? Jangan ragu untuk menghubungi kami di [email protected] atau klik tautan di bawah ini. Mari bergabung dalam misi kami untuk menjadikan udara bersih sebagai standar di kantor kita!