Kota Seribu Taman, Tapi Polusi Belum Tentu Aman?
Di tengah ramainya kota Surabaya, di mana ruang hijau bertemu dengan bangunan perkotaan, tantangan pelik terus berlanjut - polusi udara. dalam perencanaan perkotaan. Dengan bangga, warga Surabaya merayakan jumlah taman yang luar biasa banyaknya.
Upaya untuk mengatasi persoalan ini sedang berlangsung, saat pejabat kota bekerja sama dengan ahli lingkungan, pemimpin masyarakat, dan warga untuk menerapkan solusi yang menyeluruh. Peraturan yang lebih ketat terhadap emisi industri, kampanye peningkatan kesadaran publik, dan promosi transportasi rendah karbon adalah di antara strategi yang digunakan. Kota Seribu Taman berada di persimpangan jalan, menghadapi tuntutan untuk menyeimbangkan pengembangan kota yang cepat dengan komitmen yang teguh terhadap pengelolaan lingkungan.
Berikut adalah grafik rata-rata polusi harian di Surabaya pada 10-26 November 2023. Pada enam hari pertama periode tersebut, terdapat tingkat polusi yang tinggi di kota Surabaya. Namun, polusi menjadi lebih baik selama sekitar tujuh hari dengan tingkat moderate karena adanya hujan dan angin kencang. Setelah itu, polusi kembali ke tingkat awal.
Meskipun Surabaya kini berbunga-bunga dengan indahnya pohon Tabebuya, sayangnya polusi masih mewarnai langit kota dengan warna yang kusam. Warna yang cerah dari bunga Tabebuya memberikan gambaran yang kontras terhadap kenyataan yang suram yang hadir di atas kota. Meskipun upaya bersama untuk meningkatkan kehijauan kota, masalah polusi yang persisten tetap menjadi bayang-bayang menghampiri, menjadi katalis visi lingkungan perkotaan yang benar-benar berkelanjutan dan sehat.
Mari menuju kota cerdas yang berkelanjutan sehingga masa depan bisa secerah bunga tabebuya yang mekar 💮