Tahun Baru, Resolusi Baru untuk Mengurangi Polusi Udara!
Selamat tahun baru 2023, warga nafas! Siapa yang punya tradisi membuat daftar resolusi setiap awal tahun? ๐๐ป
Tahun baru memang identik dengan resolusi, meskipun sebenarnya kita agak salah kaprah mengartikannya sebagai target atau cita-cita. Menurut KBBI, ‘resolusi’ artinya ”pernyataan tertulis, biasanya berisi tuntutan tentang suatu hal”. Jadi seharusnya resolusi ini diberlakukan ke pihak selain diri kita sendiri.
Namun, di tahun 2023 ini nafas tetap ingin mengajak warga nafas untuk sama-sama ‘menuntut’ diri sendiri agar berperan aktif dalam mengurangi polusi udara.
Berdasarkan data nafas, polusi udara pada tahun 2022 secara perlahan mengalami perbaikan jika dibandingkan 2021.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Kementerian Lingkungan Hidup baru-baru ini. Dari 3.076 lokasi pemantauan kualitas udara di Indonesia, sebanyak 341 titik (215 kabupaten/kota) mengalami perbaikan kualitas udara sepanjang 2022. Sementara 162 lokasi (57 Kabupaten/Kota) mengalami perburukan kualitas udara.
Meskipun sejatinya perbaikan kualitas udara hanya bisa terwujud jika didukung oleh perubahan sistemik yang mencakup kebijakan dan regulasi pemerintah yang serius dan konkret, namun, tetap ada yang bisa kita lakukan sebagai individu untuk membantu menekan laju polusi udara.
Dimulai dari diri sendiri, dimulai dari hal kecil, dilakukan secara rutin, dan dimulai dari sekarang.
๐ฅ Stop membakar sampah
Kami tidak akan pernah bosan mengingatkan bahwa kegiatan membakar sampah adalah salah satu sumber polusi titik yang paling sering menyebabkan sensor nafas menunjukkan data polusi meningkat di suatu daerah. Menurut penelitian Climate Champions, membakar sampah bisa menghasilkan 11% emisi karbon hitam di dunia, dan berkontribusi sebesar 29% dari kadar PM2.5 di udara.
Begitu juga sebaliknya, jika melihat ada yang membakar sampah di sekitar kita, kita harus bertindak tegas dan langsung melaporkan ke Dinas Lingkungan Hidup dan petugas kelurahan setempat. Untuk yang berdomisili di Jakarta juga melaporkan via aplikasi JAKI atau melalui Instagram @bicaraudara. Hal ini sesuai dengan Perda DKI Jakarta Nomor 3/2013 tentang Pengelolaan Sampah Pasal 126 ayat (e) yang berbunyi, “Setiap orang dilarang membakar sampah yang mencemari lingkungan.”
โป๏ธMengurangi sampah dan melakukan daur ulang
Mengurangi produksi sampah dan melakukan daur ulang bisa membantu menekan produksi polusi udara. Mungkin warga nafas bertanya-tanya apa hubungannya?
Tempat pembuangan sampah akhir (TPA) merupakan sumber polusi udara tinggi. Tumpukan sampah yang menggunung menghasilkan berbagai polutan seperti CO (Karbon Monoksida), NOx (Nitrogen Oksida), Sulfur Dioksida (SO2); PM (Particulate Matter); dan HC (Hidrokarbon).
Bagi yang berdomisili di Jabodetabek pasti sudah tidak asing lagi dengan nama Bantar Gebang. TPA yang berlokasi di Bekasi ini merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. Sebanyak 7.000 ton sampah warga Jakarta setiap harinya berakhir di sini. Menambah jumlah ‘koleksi’ sampah yang kini mencapai 40 juta ton!
Solusinya, kamu dapat menggunakan produk ramah lingkungan serta mendaur ulang sampah di tempat tinggalmu. Sebab semakin banyak sampah yang kita buang di TPA, maka akan semakin banyak pula polusi udara yang dihasilkan.
๐ Membatasi Penggunaan Kendaraan Pribadi
Kami tentu saja tidak bisa meminta kalian untuk langsung berhenti menggunakan kendaraan pribadi secara total. Namun, alangkah baiknya jika warga nafas bisa lebih bijak menggunakaan kendaraan pribadi dalam beraktivitas.
Berdasarkan penelitian Vital Strategies dan ITB, 42%-57% dari polusi udara disebabkan oleh emisi dari kendaraan yang kita miliki. Hampir setengahnya! Untuk itu pastikan seluruh kendaraan yang dimiliki sudah lolos uji emisi.
Sejak April 2022, pemerintah Indonesia secara resmi memberlakukan kebijakan standar emisi Euro 4 untuk seluruh mobil mesin diesel. Euro 4 adalah standar emisi gas buang bagi kendaraan bermotor roda empat atau lebih, sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 Tahun 2017. Tujuan diterapkannya kebijakan standar emisi Euro 4 untuk menekan polusi particulate matter (PM) dari emisi kendaraan sebesar 0,025 g/km.
Untuk yang memiliki dana lebih, bisa juga mempertimbangkan beralih ke kendaraan dengan jenis yang rendah emisi. Jika jarak tempuhnya relatif dekat, warga nafas bisa juga mempertimbangkan untuk berjalan kaki atau naik sepeda. Selain menyehatkan, langkah kecil ini bisa mengurangi produksi polusi harian kita. Win-win solution, bukan? Tapi pastikan untuk selalu mengecek kualitas udara terlebih dulu ya, warga nafas! Berolahraga saat polusi tinggi justru bisa membahayakan kesehatan.
๐ Beralih ke Transportasi Publik dan Kendaraan Rendah Emisi
Beralih ke transportasi publik juga bisa menjadi cara dalam mebatasi penggunaan kendaraan pribadi. Selain lebih hemat, kita juga dapat berkontribusi mengurangi emisi CO2 sampai 45%, mengurangi polutan di atmosfer, serta meningkatkan kualitas udara.
Bagi warga nafas yang tinggal di kota dengan fasilitas transportasi publik yang memadai , consider yourself lucky! Namun bagi kalian yang daerahnya belum dilengkapi fasilitas umum yang mumpuni, ini bisa menjadi salah satu agenda warga yang patut diperjuangkan bersama-sama kepada pemerintah daerah.
๐ก Hemat Pemakaian Listrik
Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan bahwa Indonesia memiliki 253 pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) per April 2022, yang berarti akan banyak sekali membutuhkan batu bara untuk menghasilkan listrik yang akan disalurkan ke warga. Sementara berdasarkan penelitian tahun 2018 oleh Vital Strategies dan ITB, sekitar 80% produksi batu bara digunakan untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
PLTU menghasilkan listrik dengan cara mengubah energi panas dari pembakaran batu bara. Uap air yang dihasilkan dapat menggerakkan turbin untuk menghidupkan generator yang menghasilkan listrik. Selama proses tersebut, beberapa polutan seperti sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), particulate matter (PM), karbon dioksida (CO2), serta merkuri (Hg) akan dihasilkan.
Dengan menghemat pemakaian listrik, kita bisa membantu mengurangi polusi udara yang dihasilkan oleh PLTU. Sebab, semakin tinggi kebutuhan listrik warga, semakin meningkat pula pembakaran batu bara yang dibutuhkan oleh PLTU untuk memproduksi listrik.
Penghematan listrik bisa dilakukan dengan banyak cara, misalnya mematikan lampu dan barang-barang elektronik saat tidak dipakai. Ada pula cara alternatif yang bisa kalian coba terapkan, yaitu beralih ke sumber energi yang terbarukan, misalnya dengan menggunakan panel tenaga surya sebagai sumber listrik utama.
Jika kamu penasaran bagaimana panel surya dapat mengurangi polusi udara, hal tersebut dikarenakan sel PV atau photovoltaic pada panel surya menyerap sinar matahari dan mengubahnya menjadi muatan listrik yang kemudian mengakibatkan adanya listrik yang mengalir. Oleh karena itu tidak ada emisi yang dikeluarkan selama proses perubahan energi dengan menggunakan panel surya, sehingga tidak ada polusi udara yang dihasilkan.
โ Mendorong Kebijakan Pemerintah yang Pro Pengendalian Polusi Udara
Pastikan untuk memilih perwakilan rakyat yang memiliki keseriusan dalam pengendalian polusi udara. Misalnya melalui kebijakan dan peraturan ketat mengenai emisi kendaraan dan sektor industri yang saat ini pengelolaan dan pengendalian emisi dari proses produksinya masih buruk.
Pada pemilu 2024, kita wajib kritis dalam menagih dah mendorong agenda perbaikan kualitas udara dari para calon pemimpin. Beberapa agenda yang bisa kita dampingi pelaksanaannya adalah mendesak Penanggung Jawab Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, untuk menandatangani Rancangan Peraturan Gubernur Tahun 2022 tentang Strategi Pengendalian Pencemaran Udara. Ini menjadi krusial agar segera ada tindak lanjut dari Pemprov DKI Jakarta atas gugatan yang telah dimenangkan oleh warga Jakarta.
๐ Setelah mengetahui langkah-langkah untuk membantu untuk mengurangi polusi udara, sekarang saatnya kamu menerapkan tips berikut agar dapat meminimalisir paparan polusi udara bagi diri sendiri maupun keluarga di sini.