LEARN / BLOG

Mengapa Menutup Jendela Maupun Pintu Tidak Akan Melindungi Kamu dari Polusi


WRITTEN BY

Anggid Primastiti

PUBLISHED

18/08/2022

LANGUAGE

EN / ID

English / Indonesia


Rumah didesain untuk melindungi kita dari berbagai marabahaya, termasuk polusi udara di luar ruangan. Karena kita menghabiskan sebagian besar waktu kita di dalam ruangan dan sering di rumah, paparan polusi udara di dalam ruang tetap perlu diperhatikan. Bahkan, udara di dalam rumah bisa jadi lebih buruk daripada udara luar. 

Bagaimana bisa hal itu terjadi?

PM2.5 berukuran sangat kecil dan dapat masuk ke dalam rumah kita

Berdiameter kurang dari 2.5 mikrometer, PM2.5 berterbangan lebih lama di udara dan sulit mengendap ke tanah. Partikel tersebut dapat menyusup ke dalam ruanganmu dengan cara yang tidak terlihat. Bahkan, suatu studi menyatakan bahwa 54-63% polutan PM2.5 di dalam bangunan datang dari luar ruangan meskipun jendela dan pintu telah tertutup. Studi lain mengungkapkan bahwa partikel yang dihasilkan di luar rata-rata menyumbang 80% dari konsentrasi PM2.5 dalam ruangan, dengan kisaran 40-100% di tempat tinggal pribadi.

Angka tersebut terdengar sangat besar dan mengkhawatirkan.

Bagaimana mereka bisa masuk ke ruangan dengan mudah?

PM2.5 masuk ke dalam ruangan melalui celah dan lubang pada bangunan

PM2.5 luar ruangan bisa menyusup ke bangunan, bahkan dengan jendela tertutup. Polusi udara luar dapat memasuki ruangan melalui retakan pada dinding, lantai dan langit-langit di sekitar jendela dan pintu. Polusi juga dapat masuk melalui jendela dan pintu yang terbuka. Angin dan perbedaan suhu antara udara dalam dan luar ruangan ikut berkontribusi pada pergerakan udara yang masuk ke dalam bangunan. Selain itu, polusi udara dapat masuk melalui exhaust fan yang ada di kamar mandi, dapur, atau area parkir bawah tanah.

Jadi, bagaimana jika kita hidup dengan polusi udara di dalam rumah kita?

PM2.5 dalam ruangan bisa berakibat fatal bagi kesehatan tubuh


Polusi di dalam ruangan bisa berakibat buruk bagi kesehatan karena umumnya manusia yang menghabiskan waktu setidaknya 90% di dalam bangunan. PM
2.5 yang berterbangan akan ikut terhirup dan dapat menyebabkan masalah kesehatan. Partikel tersebut dapat menembus alveolus di paru-paru dan terbawa oleh aliran darah ke seluruh tubuh.

Ada 6 dari 10 rumah yang berbahaya bagi kesehatan penghuninya. Bahkan, tingkat polusi udara dalam ruangan dapat mencapai 2-10x lebih tinggi daripada di luar. Jika dibandingkan dengan polusi udara luar ruangan di Jakarta, bisa jadi jumlah rata-rata PM
2.5 dalam ruangan di Jakarta adalah sekitar 80-400 µg/m3. Orang  yang menghirupnya, terutama golongan rentan, dapat terkena alergi, bersin, dan bahkan memengaruhi kualitas tidurnya.

Namun, batas kualitas udara saat ini hanya berlaku untuk lingkungan luar ruangan.

Apakah ada cara yang mudah untuk memeriksa kualitas udara dalam ruangan?

Pantau kualitas udara dalam ruangan kamu


Karena orang menghabiskan sebagian besar waktu mereka di dalam ruangan, mengetahui kualitas udara di dalam rumah dapat membantu kita membuat keputusan jangka pendek (seperti menggunakan pembersih udara) dan jangka panjang (seperti melakukan perbaikan rumah atau bahkan pindah rumah).




Memantau kualitas udara di dalam ruangan dapat sangat membantu Anda mengetahui tingkat polusi udara di dalam ruangan. Penggunaan alat pemantau kualitas udara di dalam ruangan, seperti aria AirTest, sangat membantu dalam mengetahui kualitas udara yang dihirup sehari-hari. Anda dapat dengan mudah mengakses data dari aria AirTest melalui aplikasi nafas sehingga Anda dapat membandingkan seberapa sehat kualitas udara di dalam ruangan daripada di luar ruangan.

Anda juga dapat menggunakan pembersih udara untuk meningkatkan kualitas udara di dalam rumah atau ruang kerja Anda. Air purifier akan membantu mengoptimalkan kualitas udara dalam ruangan, dan menjaga kualitas udara ruangan Anda tetap bersih, aman, dan sehat. Dengan pra-filter, filter HEPA, dan filter karbon aktif akan mampu melindungi Anda dari partikel berbahaya, asap, jamur, debu, dan bakteri.



✅ Jika kamu ingin mempelajari mengenai bagaimana udara di dalam ruangan dapat diberishkan, kamu dapat mempelajarinya disini.


Referensi:

Lin, Y., Zou, J., Yang, W., & Li, C. Q. (2018). A Review of Recent Advances in Research on PM2.5 in China. International journal of environmental research and public health, 15(3), 438. https://doi.org/10.3390/ijerph15030438

US EPA, OAR. (2015). Why Indoor Air Quality is Important to Schools | US EPA. US EPA. https://www.epa.gov/iaq-schools/why-indoor-air-quality-important-schools