Kabut Polusi Picu Demensia dan Lupa
Ringkasan Jurnal
- Judul Jurnal: Long-term Effect of Fine Particulate Matter on Hospitalization with Dementia
- Tanggal Publikasi: July 19, 2019
- Penulis: Mihye Lee, Joel Schwartz, Yun Wang, Francesca Dominici, and Antonella Zanobetti
- Sumber Jurnal: Elsevier Environmental Pollution
Temuan Utama
Paparan jangka panjang terhadap PM2.5 yang tinggi dapat meningkatkan risiko rawat inap akibat demensia. Risiko demensia meningkat sekitar 5% untuk setiap kenaikan PM2.5 tahunan sebesar 1 μg/m3. Studi juga menemukan potensi terjadinya demensia lebih tinggi di daerah perkotaan dibandingkan pedesaan.
Metodologi
Penelitian yang dilakukan pada 2000—2013 ini, menggunakan sumber data kesehatan (database lembaga kesehatan MediCare yang mencakup klaim rawat inap bagi pasien berumur 65 ke atas di Florida, North Carolina, Georgia, Tennessee, Alabama, South Carolina, dan Mississippi), data polusi udara (menggunakan stasiun monitoring kualitas udara di kota terkait), data geografis (berupa zip code serta kondisi topografi), dan metode statistika untuk mengetahui lebih lanjut hubungan antara variabel penelitian yang ada (usia, jenis kelamin, dan lokasi).
Mengapa Studi Ini Penting
- Lansia Termasuk Golongan Rentan Terhadap Polusi: Data sudah memberikan fakta bahwa lansia termasuk kelompok paling terdampak oleh polusi udara. Terlebih lagi studi ini menemukan adanya peningkatan risiko demensia sebanyak 5%.
- Regulasi Publik Perlu Memperhatikan Kelompok Sensitif: Mengetahui dampak kualitas udara yang buruk terhadap kesehatan mental terutama lansia, perlu adanya kebijakan yang sistematis dan holistik untuk mencari jalan keluar terhadap permasalahan ini.
- Memahami Hubungan Antara PM2.5 dan Demensia: Memberikan wawasan berharga tentang dampak polusi udara terhadap neurodegenerasi. Secara spesifik, menyoroti pentingnya mitigasi polusi udara untuk kesehatan pernapasan dan kognitif
- Upaya Kerjasama: Pihak-pihak yang memiliki kepentingan serta pembuat kebijakan sebaiknya aktif dalam menggalang kolaborasi antara berbagai sektor, termasuk pemerintah, industri, dan masyarakat. Tujuannya adalah merancang serta melaksanakan kebijakan yang efektif dalam menurunkan dampak polusi udara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut, silakan merujuk pada laporan penelitian selengkapnya, atau artikel lainnya di bidang kesehatan lingkungan dan neurologi lansia.