LEARN / BLOG

Bandung semakin dingin, tetapi apakah udaranya semakin bersih?


WRITTEN BY

nafas Indonesia

PUBLISHED

10/08/2023

LANGUAGE

EN / ID

English / Indonesia


Bayangkan ada suatu pertanyaan: “Sebutkan salah satu contoh kota yang menjadi tujuan warga ibu kota untuk menikmati akhir pekan!”, mungkin Bandung menjadi salah satu jawabannya. Menjadi kota penuh dengan kafe yang unik, toko-toko yang menyenangkan, serta ditambah dengan kotanya yang adem dan sejuk tentu menjadikan Bandung ramai saat menjelang akhir pekan.



Ramai akan manusia dan kendaraan yang melakukan mobilisasi di Bandung tentu berpengaruh terhadap kualitas udaranya. Lantas, bagaimana nasib kualitas udaranya? ๐Ÿคจ

Yuk, simak bersama-sama fakta kualitas udara di Bandung

———————

โ›ฐ๏ธ Bandung sisi Barat dan Barat Laut lebih berpolusi dibandingkan Bandung Kota

Zonasi Bandung terbagi jadi tiga, sisi Barat, tengah, dan Timur. Zonasi diambil dari data rata-rata setiap sensor bulan Januari  - Juli 2023. Hal ini didukung hasil model yang menunjukkan PM2.5 mayoritas terdistribusi ke arah Barat, Barat Laut, dan Utara kota Bandung pada Juli. (Salsabila dkk., 2021)

Secara sekilas, terlihat bahwa Bandung bagian Barat dan Barat Laut dipenuhi oleh udara tidak sehat (warna merah dan oranye), sedangkan Bandung bagian Timur udaranya cukup baik (warna kuning). Untuk mempermudah kalian, tim Nafas mengurutkan setiap wilayah di Bandung untuk melihat jumlah polusi udaranya lebih detail, seperti berikut.



Seperti yang bisa kita lihat, rata-rata kualitas udara sisi timur Bandung pada 2023 memang benar lebih baik dibandingkan Bandung bagian tengah dan barat. Kayuambon dan Lengkong yang berada di Bandung Timur menjadi dua wilayah dengan jumlah polusi udara paling rendah.

๐Ÿ’€ Bandung jauh lebih berpolusi dibandingkan DKI Jakarta



Jika rata-rata polusi udara di Bandung dibandingkan dengan polusi udara di Jakarta, ternyata polusi di Bandung lebih buruk. Dari grafik garis di atas, garis biru (Bandung) terlihat hampir selalu di atas garis hitam (Jakarta). Secara rata-rata, jumlah PM2.5 di Bandung mencapai 37 μg/m3 dan berkualitas ‘Tidak Sehat untuk Kelompok Sensitif’, seperti anak-anak, ibu hamil, dan orang lansia. Tentunya ini jauh melebihi standar yang dianjurkan oleh WHO, yaitu 5 μg/m3.

๐Ÿซ Bandung didominasi oleh udara yang tak sehat untuk dihirup



Pada bulan Juni 2023, ternyata seluruh lokasi di Bandung yang terpasang oleh sensor Nafas memiliki kualitas udara yang tidak sehat. Variasi polusi di Bandung menunjukkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi naik turun dan persebaran polusi udara: polusi hiperlokal dan bawaan, aktivitas warga, iklim lokal, serta topografi Bandung.

Mari kita telusuri kualitas udara di tiap daerahnya secara lebih detail! ๐Ÿ‘€

๐Ÿ˜๏ธ Kertamulya (Si Paling Berpolusi)



Kertamulya merupakan lokasi dengan kualitas udara terburuk yang terekam oleh Nafas pada Juni 2023. Periode kualitas udara terburuk bagi Kertamulya terjadi di bulan Mei hingga Juli 2023. Dari April menuju Mei, polusi PM2.5 meningkat drastis dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

๐Ÿ˜๏ธ Karangmekar



Berada di urutan kedua setelah Kertamulya rupanya membuat warga Karangmekar menghirup udara di atas rata-rata batas aman paparan tahunan WHO (5 μg/m3).

๐Ÿ˜๏ธ Lebak Siliwangi



Kondisi udara di Lebak Siliwangi nyatanya juga tak jauh berbeda dengan di Karangmekar. Memiliki tren yang serupa, warga menikmati rata-rata udara cukup baik hanya di bulan Januari dan Februari. Kualitas udara konsisten memburuk sejak bulan Maret, dan tak kunjung membaik hingga Juli.

โ€ผ๏ธ Polusi di Bandung meningkat sejak sore hingga pagi hari



Gambar di atas adalah data rata-rata jumlah PM2.5 setiap jam di sepanjang bulan Juni 2023 di Bandung. Jika kalian perhatikan, banyaknya warna merah terlihat memprihatinkan, bukan? Sepanjang bulan Juni, rata-rata tingkat polusi meningkat sejak sore hingga pagi hari, antara pukul 16.00 - 08.00. Oleh karena itu, menjemur bayi atau berolahraga di luar pada pagi hari saat tingkat polusi sedang tinggi sebaiknya dihindari.

Ibu dengan bayi dan warga yang mengidap asma serta alergi, tim Nafas menganjurkan untuk rutin cek kualitas udara sebelum beraktivitas di luar karena polusi udara mudah memicu timbulnya penyakit-penyakit pernapasan. Pasalnya, penelitian di Yunani tahun 2021 telah menunjukkan adanya 32% peningkatan kunjungan UGD anak-anak terkait infeksi saluran pernapasan atas saat PM2.5 mencapai atau di atas 25 μg/m3. (Kanellopoulos dkk., 2021) —baca artikelnya di sini.

Kesimpulannya, cuaca Bandung yang sejuk tidak menjamin udaranya bersih dan sehat. Terbukti dari tingkat polusi yang masih tinggi di berbagai daerah Bandung setiap harinya.

๐Ÿ˜ท Bisakah kita mengurangi paparan polusi udara?

Tentu! Meskipun sulit untuk mengontrol selutuh sumber polusi udara, kita selalu dapat membatasi paparan polusi udara mulai dari sekarang. Ini adalah langkah yang dapat kamu lakukan untuk terhindar dari paparannya:
1) Pantau kualitas udara secara rutin di aplikasi nafas
2) Jika kualitas udara sedang buruk, hindari berativitas di luar ruangan.
3) Selalu pakai masker saat keluar rumah. [”Anak di atas 2 tahun dapat menggunakan masker (masker kain atau masker sekali pakai) yang ukurannya pas menutupi hidung dan mulut.” - dr. Citra Amelinda]
4) Tutup pintu dan jendela saat kualitas udara buruk. Penggunaan air purifier bisa membantu membersihkan udara di dalam ruangan.

Referensi:
H. Salsabila, et al. Estimation of the Spatial Distribution of Maximum PM10 and PM2.5 Concentration in Bandung City and Surrounding Countries Using WRF-Chem Model (Case Study in July and October 2018). Vol. 893, no. 1, 1 Nov. 2021, pp. 012044–012044, https://doi.org/10.1088/1755-1315/893/1/012044.