LEARN / ARTICLE

Mengapa menghirup udara berpolusi itu berbahaya?


WRITTEN BY

nafas Indonesia

PUBLISHED

04/09/2020

LANGUAGE

EN / ID

English / Indonesia


Sebanyak 4,2 juta orang meninggal karena polusi udara luar setiap tahun

Walaupun tidak terlihat, udara yang kita hirup berdampak pada kesehatan kita. WHO berestimasi bahwa sebanyak 4,2 juta orang meninggal tiap tahun karena penyakit yang berkaitan dengan polusi udara luar ruangan. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan kematian yang disebabkan oleh kecelakaan mobil.

Polutan yang paling berbahaya di udara adalah karbon monoksida, timah, nitrogen oksida, nitrogen dioksida, ozone, bahan partikulat (
particulate matter/PM), dan sulfur dioksida. Ada banyak polutan udara lain lagi, namun kandungan tersebut merupakan polutan yang paling sering ditemukan.

Eksposur lebih tinggi lebih berbahaya

Makin lama kita menghirup udara yang berpolusi, makin buruk dampaknya pada kesehatan kita. Persoalan ini lebih besar lagi di wilayah perkotaan yang memiliki tingkat polusi udara yang sangat tinggi seperti Jakarta karena paru-paru kita tidak sempat istirahat dari polusi.

Penelitian telah membuktikan bahwa paparan jangka panjang seperti ini mempunyai dampak kesehatan sama dengan merokok sebanyak 25 batang per hari. Polutan-polutan masuk ke paru-paru kita dan berdampak pada banyak sistem tubuh manusia: respiratori (pernapasan), kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah), neurologis (saraf), dan lain-lain.

Polusi udara menyebabkan penyakit jangka pendek dan jangka panjang

Polusi udara dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka pendek seperti sakit kepala, rasa mual, dan sesak nafas, serta masalah jangka panjang seperti penyakit jantung, stroke, dan kanker. Faktanya, sebanyak satu dari tiap tiga kematian dengan penyebab stroke, kanker paru, dan penyakit jantung merupakan dampak dari polusi udara. Hal ini sama dengan dampak merokok.

Polusi udara memperburuk kondisi kesehatan

Polusi udara juga dapat memperparah masalah kesehatan yang sudah ada sebelumnya (pre-existing), seperti alergi dan asma. Ibu hamil juga dapat mengalami keguguran akibat polusi udara, serta perkembangan dan pertumbuhan anak dapat menjadi lebih lambat.

Dampak polusi udara terhadap harapan hidup kita adalah jauh lebih parah daripada dampak dari penyakit menular seperti TBC dan HIV/AIDS, perilaku tidak sehat seperti merokok, dan bahkan perang. Di DKI Jakarta, polusi udara mengakibatkan harapan hidup warga menurun sebanyak 4,8 tahun per orang.

Jadi apa saja mempengaruhi kualitas udara? Klik saja untuk belajar lebih banyak.


Referensi

Air Quality Life Index. 2020. Indonesia Fact Sheet.

Berkeley Earth. http://berkeleyearth.org/archive/air-pollution-and-cigarette-equivalence/