LEARN / ARTICLE

Apa saja yang mempengaruhi kualitas udara?


WRITTEN BY

nafas Indonesia

PUBLISHED

04/09/2020

LANGUAGE

EN / ID

English / Indonesia


Perubahan iklim

Kualitas udara dan dampaknya terhadap kesehatan kita dipengaruhi oleh banyak hal. Kualitas udara dapat dipengaruhi oleh pendorong iklim, seperti peningkatan suhu dan perubahan pola hujan yang disebabkan oleh perubahan iklim; lanskap perkotaan, seperti sumber emisi dan letaknya rumah dan jalan raya; dan pendorong sosial, seperti kualitas permukiman dan akses terhadap pendingin udara (AC) dan penyaringan udara (air filtration).

Kendaraan bermotor

Salah satu penyumbang terbesar terhadap buruknya kualitas udara adalah kendaraan bermotor, seperti mobil, sepeda motor, dan truk. Kendaraan mengeluarkan banyak sekali karbon monoksida, hidrokarbon, nitrogen oksida, dan bahan partikulat. Hidrokarbon dan nitrogen oksida juga dapat bercampur menghasilkan gas ozon yang berkontribusi terhadap kabut asap dan menyebabkan masalah pernapasan.

Dengan peningkatan teknologi dan bahan bakar, sekarang kendaraan tidak lagi menghasilkan polusi sebanyak puluhan tahun lalu. Namun, karena ada semakin banyak orang yang membawa kendaraan di jalan-jalan kita, keuntungan dari penurunan polusi tersebut berkurang.

Data inventarisasi Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menunjukkan bahwa sekitar 75% polusi udara Jakarta diakibatkan kendaraan.


Pembangkit listrik

Pembangkit listrik juga merupakan salah satu penyumbang polusi udara terbesar. Kebanyakan pembangkit listrik di dunia membakar batubara, minyak, dan gas alami untuk memproduksi listrik. Prosesnya mengeluarkan banyak sekali karbon dioksida.

Pembangkit listrik juga mengeluarkan polutan berbahaya seperti merkuri dan arsenik yang sangat beracun bagi manusia maupun hewan.

Sekitar 9% polusi udara Jakarta diakibatkan pembangkit listrik.

Pabrik Industri dan pengelolaan sampah

Tak hanya pembangkit listrik, pabrik industri dan fasilitas pengelolaan sampah juga memperburuk kualitas udara. Industri membakar banyak bahan dalam pembuatan produknya, seperti mengolah bijih besi menjadi besi.

Fasilitas pengelolaan sampah memproduksi polusi udara melalui pembakaran sampah atau pembusukan sampah di TPA.

Banyak warga di Indonesia juga membakar sampah sendiri. Sekitar 8% polusi udara Jakarta diakibatkan pembakaran sampah dan 8% lain berasal dari industri.

Pergantian musim

Pergantian musim dan kelembaban udara juga mempengaruhi kualitas udara. Udara di Jakarta lebih bersih selama musim hujan, misalnya, tetapi lebih kotor selama musim kemarau. Sementara di Beijing, udara lebih bersih saat musim panas dan lebih kotor saat musim dingin.

Tanaman

Ada juga banyak aspek yang berdampak positif terhadap kualitas udara. Di luar ruangan, pohon dan tanaman membersihkan udara dengan menyerap karbon dioksida dan memproduksi oksigen.

Hutan bakau, lahan gambut, dan tanah juga menyerap karbon. Oleh karena itu, makin terlestarinya ruang hijau, makin baik udara kita. Di dalam rumah dan gedung, kita dapat menggunakan pendingin udara (AC) dan alat penyaring udara untuk memperbaiki kualitas udara.

Perbaikan sistemik sangat diperlukan

Sebenarnya, kebanyakan sumber polusi udara di luar ruangan berada di luar kendali kita sebagai individu. Namun perbaikan sistematik dapat dilakukan dengan kebijakan yang mengurangi polusi udara

Terdapat beberapa contoh kebijakan yang dapat diterapkan. Kebijakan ini termasuk penerapan teknologi untuk menangkap dan menyerap karbon dan metana; solusi energi bersih (angin, sinar matahari, tenaga air); prioritisasi transit perkotaan rapid, kampanye mendukung kebiasaan berjalan kaki dan bersepeda; penambahan ruang hijau di wilayah perkotaan; dan perbaikan pengelolaan sampah.

Polusi udara juga dapat menyebar jauh dari sumbernya. Mari kita belajar lebih banyak tentangnya.


Referensi

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta. 2019.

https://data.jakarta.go.id/organization/badan-pengelolaan-lingkungan-hidup-daerah