LEARN / ARTICLE

Kesulitan bernapas pada malam hari?


WRITTEN BY

nafas Indonesia

PUBLISHED

02/04/2021

LANGUAGE

EN / ID

English / Indonesia


Kita sudah tahu bahwa polusi udara berdampak berat pada kesehatan kita. Tapi tahukah Anda bahwa polusi udara juga dapat mempengaruhi kualitas tidur kita?

Polusi udara mempunyai hubungan dengan banyak kondisi yang berdampak pada tidur, seperti asma, bronkitis kronis, dan apnea tidur (
sleep apnoea). Secara jangka panjang, kondisi-kondisi ini dapat mengakibatkan penyakit jantung, diabetes, dan bahkan serangan jantung dan stroke.

Jika Anda mengalami masalah tidur, bisa jadi karena kualitas udara di dalam dan di luar rumah Anda.

Di Jakarta, laporan nafas mencatat bahwa kualitas udara paling buruk terjadi pada malam hari. Data tersebut menunjukkan kualitas udara Jakarta mulai memburuk sekitar pukul 5 sore dan menjadi sangat buruk antara pukul 12 malam dan pukul 5 pagi. Udara kota kita biasanya paling bersih antara pukul 12 siang dan pukul 5 sore. Namun, ini bergantung pada lokasi kita, jadi periksalah AQI wilayah Anda untuk mendapatkan data akurat terbaru.

Untuk memeriksa kualitas udara dalam ruangan Anda, belilah monitor kualitas udara dalam ruangan seperti aria AirTest. Aria AirTest mengukur tingkat polusi PM2,5 di dalam ruangan, dan akan membantu Anda menentukan apakah polusi udara merupakan masalah di rumah Anda.

Polusi Udara Luar Ruangan yang Buruk pada Malam Hari Juga Pengaruhi Kualitas Tidur

Penelitian telah menunjukkan bahwa jika tingkat PM2,5 dan nitrogen dioksida (NO2) menjadi tinggi pada malam hari, kita akan memiliki 'efisiensi tidur' yang lebih rendah. Efisiensi tidur membandingkan jumlah waktu yang kita habiskan di tempat tidur dengan jumlah waktu tidur. Jika kita tinggal di daerah dengan kualitas udara yang buruk, kita hingga 60% lebih mungkin mengalami efisiensi tidur yang rendah.3 Dengan kata lain, kita berbaring lebih lama di kasur tetapi tidak bisa tidur. Dalam jangka panjang, akan ada peningkatan risiko kita akan penyakit berat seperti penyakit jantung dan diabetes.

Apnea tidur adalah kondisi lain yang dapat disebabkan oleh polusi udara. Sleep apnea adalah suatu kondisi di mana dinding tenggorokan kita menyempit dan menyebabkan saluran pernapasan kita tersumbat selama 10 detik atau lebih. Ini membuat kita berhenti bernapas dan bangun tidur. Tingkat paparan PM2,5 yang tinggi telah terbukti meningkatkan risiko apnea tidur.4
Apnea tidur yang berat dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan stroke.

Polusi Udara pada Malam Hari Dapat Memperburuk Kondisi Kesehatan Lain

Polusi udara pada malam hari juga memperburuk beberapa kondisi kesehatan lain, seperti asma dan bronkitis kronis. Semua polutan seperti PM2,5, nitrogen dioksida, dan sulfur dioksida berkontribusi pada kondisi-kondisi tersebut, sehingga para penderita mengalami batuk dan kesulitan bernafas. 

Kabar baiknya, ada beberapa langkah yang dapat kita ambil untuk meningkatkan kualitas udara dalam ruangan pada malam hari. Pembersihan tempat tinggal dari debu dan jamur, perbaikan celah di dinding, dan penggunaan alat pembersih udara (
air purifier) dapat membantu.


Referensi:

3https://www.thoracic.org/about/newsroom/press-releases/conference/2017/billings-and-air-pollution-and-sleep.php 

4Zanobetti, Antonella, Susan Redline, Joel Schwartz, Dennis Rosen, Sanjay Patel, George T. O'Connor, Michael Lebowitz, Brent A. Coull, and Diane R. Gold. 2010. ‘Associations of PM10 with Sleep and Sleep-disordered Breathing in Adults from Seven U.S. Urban Areas‘, American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine: 182(6). https://www.atsjournals.org/doi/full/10.1164/rccm.200912-1797OC