LEARN / ARTICLE

Bagaimana dengan kualitas udara Jakarta?


WRITTEN BY

nafas Indonesia

PUBLISHED

04/09/2020

LANGUAGE

EN / ID

English / Indonesia


Pembangkit listrik tenaga batu bara, kendaraan, kebakaran hutan merupakan kontributor penting untuk polusi udara

Kualitas udara Indonesia semakin buruk selama dua puluh tahun terakhir. Pada akhir abad ke-20, udara kita relatif bersih; sekarang, Indonesia merupakan salah satu dari dua puluh negara paling tercemar di dunia. Peningkatan polusi udara paling banyak terjadi antara tahun 2013 dan 2016. Sebagian besar disebabkan oleh peningkatan jumlah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara dan kendaraan, serta lebih sering terjadi kebakaran hutan dan lahan pada skala besar.

Polusi udara Jakarta memburuk secara signifikan sejak 2017

Sejak tahun 2017, polusi udara terus meningkat. Pada tahun 2019, kualitas udara Jakarta menjadi lima kali lebih tinggi daripada panduan WHO. Sementara rata-rata Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index atau AQI) di Jakarta meningkat sebanyak 69% antara Juni 2017 dan Juni 2020. Hampir setiap bulan, skor AQI yang sedang atau sehat telah menjadi langka. Dengan kata lain, udara lebih sering tidak sehat daripada sehat.

Penduduk Jakarta rata-rata kehilangan 4,8 tahun dari harapan hidup

Pada tahun 2016, penelitian menunjukkan bahwa polusi udara mengakibatkan harapan hidup rata-rata warga Jakarta menurun sebanyak 2,3 tahun, padahal pada tahun 2013 saja, polusi udara hampir tidak ada dampak terhadap harapan hidup di Jakarta. Dan situasinya sedang menjadi lebih parah: data 2020 Air Quality Life Index menunjukkan bahwa polusi udara sekarang memperpendek harapan hidup warga Jakarta sebanyak 4,8 tahun. Wilayah di sekitarnya, seperti Bekasi, Tangerang Selatan dan Bogor, mempunyai nasib lebih buruk lagi, dengan harapan hidup warga menurun sebanyak 5 tahun sebagai akibat polusi udara.

Kualitas udara buruk di Jakarta merupakan hasil dari banyak polutan berbeda: emisi kendaraan, PLTU batubara, industri, emisi rumah tangga, konstruksi bangunan, debu, pembakaran sampah domestik, dan kebakaran hutan dan lahan musiman.

Sebagian besar polusi udara Jakarta dipercayai berasal dari kendaraan. Biasanya, kualitas udara Jakarta meningkat pada liburan Idul Fitri. Tetapi pada hari raya Lebaran tahun 2019, polusi udara tetap tinggi, dengan nilai AQI di atas 210. Itu merupakan AQI tertinggi di seluruh dunia pada hari tersebut.

PLTU merupakan penyumbang besar polusi udara di Jakarta

Salah satu alasan adalah karena ada delapan PLTU batubara dalam jarak 100km dari Jakarta. Empat PLTU batu bara lagi juga sedang direncanakan. Ini sangat mengkhawatirkan karena PLTU ini mengeluarkan tingkat bahan partikulat (PM), nitrogen oksida dan sulfur oksida yang jauh lebih tinggi dibandingkan PLTU sejenis di Tiongkok dan India. Emisi dari PLTU batubara baru tersebut akan menyumbang jumlah polusi yang sama dengan penambahan 10 juta mobil di jalanan Jakarta.

Asap dari kebakaran hutan dan lahan juga sangat berkontribusi pada kualitas udara Jakarta pada musim kemarau. Saat puncak kebakaran skala besar pada tahun 2015 dan 2019, sebanyak 31% polusi udara Jakarta berasal dari kebakaran.

Dengan kemerosotan kualitas udara Jakarta, maka sangat penting bagi kita untuk memahami dampaknya terhadap kesehatan kita, apalagi bagi kelompok rentan seperti ibu hamil, anak-anak, dan orang lanjut usia.


Referensi

Air Quality Life Index. 2019. Indonesia’s Worsening Air Quality and its Impact on Life Expectancy.

Air Quality Life Index. 2020. 2020 Annual Update.

Breathe Jakarta. 2020. Sensor Report: June 2020.

Greenpeace. 2017. https://www.greenpeace.org/indonesia/siaran-pers/1320/jakarta-dikepung-emisi-batubara/

Supra and Reddington, C.L. et al. 2014. ‘Contribution of vegetation and peat fires to particulate air pollution in Southeast Asia’, Environmental Research Letters 9(9).