LEARN / BLOG

Hasil Studi: Paparan Polusi Tinggi Memengaruhi Waktu Balap Atlet Lari


WRITTEN BY

Nafas Indonesia

PUBLISHED

07/11/2023

LANGUAGE

EN / ID

English / Indonesia


Tentang Studi Ini

Temuan Utama

Studi ini menghadirkan bukti bahwa polusi udara, khususnya paparan terhadap PM2.5 (partikel lebih kecil dari 2,5 mikrometer) dan ozon, berpengaruh signifikan terhadap kinerja atlet lari lintasan pria di perguruan tinggi Amerika Serikat.

Atlet yang terpapar tingkat PM2.5 dan ozon yang lebih tinggi selama 21 hari sebelumnya menunjukkan waktu lari yang lebih lambat.

Metodologi

Studi ini menganalisis data dari 334 atlet lari lintasan pria dari 46 universitas di Amerika Serikat, selama tahun 2010-2014. Populasi studi dibatasi hanya pada atlet pria karena sifat pengumpulan data yang intensif. Semua data yang digunakan adalah publik, dan tidak ada interaksi langsung dengan individu.

Indeks Kualitas Udara (AQI) digunakan untuk menakar kualitas udara. Sementara AQI tradisional didasarkan pada lima polutan, studi ini menghitung AQI ambang batas dua polutan menggunakan PM2.5 dan ozon, yang merupakan penyumbang utama nilai AQI dalam studi ini. Selain itu, studi ini mempertimbangkan AQI dua polutan yang dijumlahkan, yaitu gabungan dari nilai PM2.5 dan ozon. Hal ini memungkinkan untuk mengevaluasi efek gabungan kedua polutan tersebut.

Studi ini mengemukakan bahwa efek buruk polusi udara terhadap kinerja atletik adalah sinergis di antara polutan; oleh karena itu, studi ini meneliti dampak gabungan PM2.5 dan ozon.

Mengapa Studi Ini Penting

Hubungan Antara Waktu Balapan dan Polusi Udara
Temuan ini menyoroti potensi dampak kesehatan dan performa akibat paparan polusi udara, bahkan pada tingkat yang dianggap aman oleh standar saat ini. Hal ini relevan tidak hanya bagi atlet, tetapi juga bagi populasi umum yang mungkin berpartisipasi dalam aktivitas di luar ruangan dengan kualitas udara yang bervariasi.

Terdapat korelasi antara peningkatan paparan PM2.5 dan waktu balapan yang lebih lambat
Sebagai contoh, tingkat ozon sebesar 54.9 bagian per miliar (ppb), dibandingkan dengan 36.9 ppb, juga secara signifikan dikaitkan dengan waktu lomba yang lebih panjang. Paparan tinggi tingkat PM2.5 dan ozon selama 21 hari dapat mengakibatkan peningkatan waktu lomba:

Terjadi peningkatan waktu lomba sebesar 12.8 detik pada tingkat PM2.5 sebesar 10.0 μg/m³, dibandingkan dengan 5.0 μg/m³.

Terjadi peningkatan waktu lomba sebesar 11.5 detik pada konsenstrasi ozon sebesar 54.9 ppm, dibandingkan dengan 36.9 ppm.

Pengaruh Kualitas Udara Terhadap Kecepatan Lomba
Meskipun AQI tradisional tidak ditemukan memiliki korelasi yang signifikan dengan waktu lomba, kombinasi tingkat PM2.5 dan ozon (AQI gabungan dua polutan) menunjukkan hubungan serupa dengan efek individu dari setiap polutan, yang menghasilkan waktu lomba yang lebih lambat.

Perhatikan Faktor Kualitas Udara dalam Persiapan dan Kompetisi Mendatang
Hasil studi memberikan bukti kuat bahwa bahkan di tingkat polusi udara yang moderat sekalipun, dalam kisaran AQI "baik” ke “moderat", dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada performa balapan atlet lari lintasan pria di perguruan tinggi.

Ini menegaskan pentingnya mempertimbangkan kualitas udara dalam perencanaan pelatihan dan kompetisi olahraga dan memahami potensi risiko kesehatan dan performa yang mungkin ditimbulkan oleh paparan polusi tinggi.

✅ Berolahraga memang baik untuk kesehatan, namun kita tidak boleh mengabaikan faktor kualitas udara agar dapat mendapatkan manfaat sepenuhnya!