Sensor baru telah hadir: Semarang, Surabaya, dan Malang!
Udara bersih adalah hal yang vital bagi makhluk hidup. Kualitas udara menjadi kebutuhan yang harus terus dijaga. Namun, perkembangan ekonomi dan aktivitas kian berdampak pada kualitas udara kita, salah satunya polusi udara.
Itulah mengapa kami terus memperluas sensor kami agar masyarakat Indonesia dapat mengakses informasi kualitas udara dengan mudah di lokasi masing-masing.
Kami telah memperluas jaringan sensor kualitas udara kami ke tiga kota: Semarang, Surabaya, dan Malang. Sensor yang dipasang di setiap kota akan berkontribusi pada perluasan jaringan kualitas udara kami, yang saat ini mencakup lebih dari 180 sensor di Jabodetabek, Bali, dan DI Yogyakarta.
Semarang
Semarang, salah satu ibu kota provinsi di Indonesia, dikenal sebagai kota yang memiliki banyak kawasan industri. Menurut Badan Pusat Statistik, Kota Semarang saat ini memiliki tujuh kawasan industri besar. Kawasan industri ini terdiri dari beberapa industri yang masing-masing menjalankan proses dan kegiatannya, menghasilkan berbagai jenis limbah dan produk sampingan, tak terkecuali polusi udara.
Di Semarang, sensor-sensor tersebut telah ditempatkan di: Semarang Tengah, Semarang Barat, Bongsari, Ngaliyan, dan Gunung Pati.
Surabaya
Kota Surabaya merupakan pusat kegiatan berbagai sektor di wilayah Jawa Timur, termasuk sektor industri. Kota ini banyak memiliki lapangan kerja sehingga kerap dituju sebagai lokasi untuk mencari lapangan kerja bagi masyarakat dari kota-kota lain. Hal ini tentu meningkatkan mobilitas dan aktivitas masyarakat. Sebuah studi menyatakan jumlah kendaraan di Surabaya yang menggunakan bensin diperkirakan hampir tiga juta unit dan jumlah kendaraan diesel hampir 200.000 unit. Kota yang padat ini sering masuk dalam peringkat sepuluh besar kota di Indonesia dengan kualitas udara yang buruk.
Di Surabaya, sensor-sensor telah ditempatkan di: Kenjeran, Kedungdoro, Lontar, Medokan Ayu, Krembangan Selatan, Tanjungsari, Tenggilis Mejoyo, Kertajaya, Baratajaya, dan Jemur Wonosari.
Malang
Malang terkenal sebagai kota wisata dan pendidikan dengan cuaca yang sejuk. Di sisi lain, kota ini mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat hingga jalan raya yang kian sesak akibat banyaknya kendaraan. Peningkatan lalu lintas dan menyusutnya jumlah ruang terbuka di kota ini diyakini telah meningkatkan polusi udara. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Malang, infeksi saluran pernafasan termasuk ke dalam lima besar penyakit yang diderita warga Kota Malang. Infeksi saluran pernafasan merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh udara kotor yang dihirup oleh manusia.
Di Kota Malang, sensor telah ditempatkan di: Lesanpuro, Arjosari, Polowijen, Bandulan, dan Sekarpuro (Kabupaten Malang).
Dengan sensor yang terpasang di kota-kota ini, kami harap penduduk akan lebih sadar akan kualitas udara di sekitar mereka dan menjaga kesehatan mereka dengan lebih baik melalui rekomendasi gaya hidup yang disediakan oleh aplikasi nafas.
Apakah Anda ingin menjadi tuan rumah sensormu sendiri di kotamu? Kamu bisa mendaftar di sini.