LEARN / BLOG

Polusi Udara Menggila di Bulan Mei, Warga Semakin Tercekik Polusi


WRITTEN BY

nafas team

PUBLISHED

08/06/2023

LANGUAGE

EN / ID

English / Indonesia


💡 Ringkasan

  • Pada bulan Mei, Tangerang Selatan, Bekasi, Bogor, Tangerang, dan Depok menjadi lima daerah dengan kualitas udara paling buruk.
  • Daerah Tarumajaya, Bekasi memiliki kualitas udara yang ekuivalen dengan asap dari 115 rokok.


Bulan Mei merupakan bulan kelabu bagi kualitas udara kita.
Sepanjang bulan, langit di berbagai wilayah didominasi warna abu-abu. Satu hal yang pasti, #ItuBukanKabut. Tingkat polusi konsisten tinggi hampir di semua wilayah, khususnya di Jabodetabek.

Media sosial diramaikan oleh keluhan warga karena polusi udara yang semakin mengancam kesehatan, khususnya anak-anak. Portal-portal berita juga ramai memberitakan polusi udara Jabodetabek yang dinilai semakin di luar kendali.

DKI Jakarta kerap mendapatkan sorotan sebagai kota paling berpolusi di dunia. Bagaimana performa kualitas udaranya bulan ini? Apakah polusi udara DKI Jakarta paling tinggi

Berdasarkan Laporan Kualitas Udara Nafas bulan Mei 2023, tingkat polusi di kota-kota penyangga sekitar DKI Jakarta ternyata lebih tinggi!



Selain keberadaan sumber polusi hiperlokal, peningkatan polusi udara turut didukung oleh kondisi inversion layer (biasanya kami sebut trapping layer) dimana lapisan ini berkontribusi untuk menumpuk polusi udara sehingga polusi terlihat dekat permukaan.

Hal ini konsisten dengan data sensor nafas di Jabodetabek pada 1-31 Mei . Terlihat kualitas udara di Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi konsisten memburuk melampaui DKI Jakarta dari awal hingga akhir bulan.

Dampak nyata kesehatan akibat polusi

Warga diharapkan waspada karena terdapat bahaya nyata yang mengancam kesehatan kita, terutama bagi anak-anak dan penderita asma serta alergi. Penelitian yang diterbitkan oleh British Medical Journal menunjukkan bahwa anak-anak yang terpapar tingkat polusi PM2.5 tinggi memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terserang asma dan mengi (suara tinggi saat bernapas) dibandingkan yang tidak terpapar polusi. Hal ini akan diperparah jika orangtuanya memiliki histori penyakit asma.

Hasil penelitian bersama nafas dan salah satu perusahaan telemedis menunjukkan bahwa saat terjadi peningkatan PM2.5 yang signifikan sebesar 65 µg/m3 pada Juni 2022, terjadi pula peningkatan konsultasi untuk keluhan asma sebesar 2 kali lipat dan influenza 4 kali lipat dalam 24 jam di Jabodetabek menggunakan baseline sebesar 29 µg/m3!

Minggu terakhir bulan Mei terlihat peningkatan keluhan penyakit pernapasan pada anak. Hal ini diamini oleh dr. Shela Putri Sundawa, Dokter Spesialis Anak. “Banyak anak yang sakit batuk pilek, atau penyakit-penyakit infeksi saluran napas atas. Asma atau alergi juga jadi banyak yang kumat,” jelasnya.

Ini merupakan dampak nyata dari polusi tinggi yang merata di hampir di seluruh wilayah. Tarumajaya (Bekasi), Serpong (Tangsel), dan Bedahan (Depok) menjadi tiga wilayah dengan kualitas udara terburuk selama bulan Mei.



Bahkan, jika dikonversi ke jumlah batang rokok, kualitas udara di Tarumajaya (Bekasi) membuat warganya setara menghisap 115 batang rokok dalam satu bulan!

Polusi udara bukan hanya masalah Jakarta

Namun demikian, bukan berarti kita bisa menganggap remeh dampaknya kepada warga yang tinggal di luar Jabodetabek. Bahaya polusi PM2.5 juga mengintai warga Bandung, D.I. Yogyakarta, Semarang, Surabaya, dan Malang. Meskipun tidak separah ibukota dan sekitarnya, tingkat polusi di kelima kota ini juga tidak bisa dianggap enteng. Bandung bahkan menjadi kota paling berpolusi di luar Jabodetabek dengan PM2.5 tertinggi pada minggu ketiga Mei mencapai 56 ug/m3 (11x di atas pedoman WHO)!



Untuk itu sudah saatnya kita semakin peduli dan kritis dalam menyikapi isu kualitas udara. Sebab ancaman kesehatan akibat polusi selalu mengintai dan bisa menjadi pembunuh dalam senyap jika tidak adanya perbaikan kualitas udara berskala besar dan menyeluruh dari pemerintah.

Sumber polusi udara ada banyak dan kita tidak mungkin menghindarinya secara penuh, yang bisa kita lakukan hanya mengurangi paparan polusinya. Berikut beberapa caranya mudahnya:

  1. Unduh aplikasi nafas dan rutin cek kualitas udara sebelum beraktivitas
  2. Pakai masker respirator (N95/ KN95) saat keluar rumah
  3. Saat polusi tinggi, tutup ventilasi. (Pertimbangkan juga untuk investasi air purifier HEPA filter dan nyalakan jika kualitas udara memburuk)
  4. Lihat rekomendasi lengkap lainnya di aplikasi nafas sesuai dengan kualitas udara real-time saat itu

🔗 Unduh Laporan Kualitas Udara Nafas Mei 2023 👉 https://bit.ly/NBDMei2023