Nafas x Pinhome: Riset Kolaboratif tentang Kualitas Udara di Jabodetabek
Menurut Databoks, Jabodetabek menempati urutan kedua sebagai daerah urbanisasi dengan jumlah penduduk terbesar di 34,5 juta orang. Populasinya pun kian meningkat seiring meningkatnya kebutuhan ekonomi dan kesempatan kerja. Tentunya, peningkatan populasi di Jakarta akan berpengaruh ke kualitas udara di area Jakarta dan sekitarnya.
Nafas, berkolaborasi bersama Pinhome, telah melakukan riset terhadap kualitas udara di Jabodetabek dengan mengukur PM2.5 sebagai parameter penentuan kualitas udara. Melalui riset ini, beberapa wilayah di Jabodetabek terpantau memiliki kualitas udara yang baik pada waktu tertentu. Selain itu, terdapat sejumlah faktor lain, selain aktivitas manusia, ikut mempengaruhi kualitas udara.
Apa metode yang digunakan oleh Nafas dan Pinhome dalam kolaborasi riset ini?
Riset yang dilakukan oleh Nafas dan Pinhome dilakukan dengan pengecekan data menyilang antara kedua pihak. Data-data diperoleh berdasarkan hasil pengukuran oleh sensor Nafas yang dipasang di beberapa wilayah di Jabodetabek. Nafas menggunakan low-cost sensor dari Airly yang telah terstandardisasi internasional dari Eropa. Sensor PM2.5 Airly adalah perangkat yang dibuat khusus untuk penggunaan di luar ruangan dengan kemampuan tahan akan suhu dari -30°C hingga 40°C dan tahan akan air hujan. Pemasangan sensor diatur pada ketinggian 1,5 hingga 8 meter di atas tanah. Sensor ini telah dikalibrasi oleh stasiun yang dikelola oleh Kedutaan Besar AS untuk memberikan data yang paling akurat. Akurasi pembacaan PM2.5 untuk 0-100 μg/m3 (0-174 AQI) adalah ±10 μg/m3 dan untuk 101-500 μg/m3 (175-500 AQI) adalah ±10%.
Pada riset ini, data kondisi udara di Jabodetabek di ambil selama bulan Juli 2022. Selanjutnya, hasil pengukuran lokasi sensor Nafas disandingkan dengan lokasi proyek Pinhome di Jabodetabek. Melalui proses penyilangan data tersebut, sebanyak 10 sensor Nafas berlokasi dalam radius berdekatan dengan proyek Pinhome. Data hasil pengukuran kualitas udara oleh 10 sensor ini diolah dan dipelajari secara mendalam untuk menjadi bahan riset oleh Nafas dan Pinhome.
Hasil pengukuran data diolah dalam bentuk konsentrasi PM2.5 dengan satuan mikrogram per meter kubik (μg/m3). Tak hanya itu, hasil olahan data juga dikonversikan ke dalam Indeks Kualitas Udara atau Air Quality Index (AQI). AQI adalah metode pengukuran global yang dimulai dari 0 di ujung bawah dan melampaui 500 di ujung atas. AQI yang lebih tinggi berarti tingkat polusi udara yang lebih tinggi dan dampak yang lebih buruk pada kesehatan kita. Jika konsentrasi PM2.5 di udara semakin sedikit, maka AQI semakin baik.
Data-data kualitas udara di 10 area, yaitu Pondok Indah, Dharmawangsa, Bogor Barat, Depok Beji, Cibinong, Karawaci, Pamulang Barat, Tambun Selatan, Ciater, dan Cipayung, disajikan dalam bentuk laporan pasar sehingga dapat menjadi kumpulan informasi yang bermanfaat untuk publik. Data tersaji dapat menjadi alat untuk mengetahui tren kualitas udara di beberapa lokasi di Jabodetabek. Selain itu, kamu dapat menjadikannya alat untuk mempertimbangkan area hunian yang nyaman dan bebas dari polusi udara.
Kamu dapat dengan mudah mengakses hasil laporannya di sini.