LEARN / BLOG

Mengapa Kualitas Udara Oktober Tahun Ini Lebih Buruk Dibandingkan Tahun Lalu?


WRITTEN BY

Kezia Grace

PUBLISHED

01/11/2023

LANGUAGE

EN / ID

English / Indonesia


Memasuki kuartal terakhir tahun 2023, kita disambut oleh musim peralihan dari kemarau ke musim hujan. Musim kemarau tahun ini lebih panjang daripada tahun-tahun sebelumnya, yang berdampak pada banyaknya kekeringan dan peningkatan kasus kebakaran di berbagai lokasi. Ini mencakup kebakaran hutan, lahan, tempat pembuangan akhir sampah, dan juga aktivitas pembakaran sampah oleh masyarakat.

Pergantian musim ke hujan seharusnya membawa harapan bagi banyak warga agar kondisi membaik — sumur dan sungai kembali mengalir, kebakaran berkurang, dan tentunya, penurunan polusi udara.

Namun, hasil pemantauan tim Nafas menunjukkan bahwa kualitas udara di Jabodetabek pada Oktober tahun ini malah memburuk dibandingkan dengan Oktober tahun lalu.



Foto yang diambil pada 22 Oktober 2022 di Jakarta inimenunjukkan cuaca yang cerah dengan langit berwarna biru dan awan menghiasi. Namun, satu tahun kemudian, tepatnya 23 Oktober 2023, kondisi langit sangat berbeda.



Apa yang menyebabkan perbedaan kontras pada langit tersebut, meskipun diambil pada lokasi dan waktu yang hampir sama? Adakah bukti bahwa konsentrasi polusi PM2.5 pada bulan Oktober ini benar-benar lebih tinggi dibandingkan tahun lalu? Mari kita telusuri melalui data dari sensor Nafas!

Fluktuasi Kualitas Udara Dari Waktu ke Waktu



Berdasarkan data sensor Nafas di Jabodetabek antara tahun 2022 dan 2023, kita bisa melihat adanya fluktuasi pada kualitas udara tiap bulannya. Meskipun awal tahun menunjukkan kualitas udara yang baik, mulai Mei hingga September, tingkat polusi meningkat.

Yang menjadi sorotan adalah tingkat polusi udara di bulan Oktober. Data sensor Nafas menunjukkan bahwa rata-rata PM2.5 pada Oktober 2022 adalah 34 µg/m3, yang masuk dalam kategori moderat. Namun, pada Oktober 2023, rata-rata PM2.5 meningkat hingga 50 µg/m3, naik sebanyak 50%!



Pada konsentrasi harian PM2.5, ada perbedaan kualitas udara yang signifikan antara kedua tahun tersebut. Tahun lalu, warga Jabodetabek masih dapat menikmati udara yang lebih baik dan langit biru, namun sayangnya, tahun ini tidak demikian.



Selama Oktober 2023, warga Jabodetabek lebih sering terpapar udara yang tidak sehat, baik untuk kelompok sensitif maupun umum.

Faktor Penyebab Kualitas Udara Baik di Oktober Tahun Sebelumnya

Salah satu faktor utama yang menyebabkan kualitas udara lebih baik pada Oktober 2022 adalah angin. Berdasarkan data tim Nafas, aktivitas siklonik lebih dominan pada tahun tersebut.



Peta satelit di atas menunjukkan adanya angin kencang dari arah Barat Daya pada Oktober 2022. Sementara pada tahun ini, arah dan kecepatan angin di Jabodetabek lebih variatif dan tidak sefokus tahun lalu, yang berdampak pada akumulasi polutan.

☝🏻 Tetap waspada, kualitas udara bisa berubah dengan cepat. Lindungi diri Anda dari paparan polusi udara.