LEARN / BLOG

Lingkungan Berpolusi, Bikin Nyeri Menstruasi!


WRITTEN BY

Nafas Indonesia

PUBLISHED

05/01/2024

LANGUAGE

EN / ID

English / Indonesia


Tamu yang datang setiap bulan memang tidak selalu datang dengan menyenangkan. Bahkan, ia datang dengan sangat menyebalkan dan meninggalkan rasa sakit. Itulah yang disebut dengan dysmenorrhea, nyeri pada masa menstruasi yang dialami oleh banyak perempuan. Ternyata, gejala ini dapat disebabkan oleh polusi udara, salah satunya PM2.5 yang merupakan polutan paling berbahaya. Simak pembahasannya melalui ulasan jurnal saintifik di bawah ini.

Ringkasan Jurnal

Temuan Utama

Studi ini membahas korelasi antara konsentrasi PM2.5 dan dysmenorrhea, sebuah gejala yang ditandai oleh nyeri saat menstruasi. Menilik hubungan antara PM2.5 dan dysmenorrhea bisa memberikan informasi yang penting tentang dampak polutan terhadap kesehatan dan kelangsungan hidup perempuan.

Studi ini menemukan dampak negatif polusi udara (PM2.5 tahunan) terhadap tingkat kebahagiaan rata-rata di Taiwan. Temuan studi:

  • Secara umum, perempuan yang terpapar PM2.5 memiliki resiko 27,6x lebih besar mengalami nyeri haid (dysmenorrhea) dibanding orang yang terpapar lebih sedikit.
  • Jika perempuan tersebut berumur di bawah 30 tahun, maka resikonya lebih besar, yaitu 29,1%.
  • Jika perempuan tersebut berpenghasilan menengah, resikonya lebih besar lagi, yaitu 37%.

Terdapat beberapa penjelasan terkait akibat polusi untuk hal ini yaitu 1) peradangan jaringan tubuh, 2) siklus menstruasi yang tidak stabil, 3) emotional stress pada orang dengan lingkungan berpolusi tinggi

Metodologi

Metodologi dari artikel melibatkan studi kohort retrospektif yang bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara paparan polusi udara dan risiko dismenore pada partisipan. Berikut adalah gambaran tentang metodologi yang digunakan:

Sumber Data:

1) Basis Data Asuransi Kesehatan Longitudinal 2000 (LHID 2000): Berisi informasi perawatan kesehatan yang tidak teridentifikasi dari 1 juta pasien yang dipilih secara acak dari Basis Data Penelitian Asuransi Kesehatan Nasional Taiwan (NHIRD) antara tahun 1996 dan 2013. 2) Data Kualitas Udara: Mendapatkan data polusi udara (oksida nitrat (NOx), nitrogen monoksida (NO), nitrogen dioksida (NO2), karbon monoksida (CO), dan PM2.5) dari Basis Data Pemantauan Kualitas Udara Taiwan (TAQMD). TAQMD menyediakan data polusi udara harian dari situs pemantauan berbasis komunitas. Menghitung tingkat rata-rata tahunan polutan dari Januari 2000 hingga Desember 2012. 3) Penilaian Paparan: Mendefinisikan durasi paparan wanita terhadap polusi udara dengan menghitung durasi paparan rata-rata. Menyoroti tantangan dalam menentukan durasi paparan optimal untuk asosiasi yang bermakna dengan risiko dismenore, menghindari mendefinisikan periode yang terlalu pendek atau terlalu panjang.

Mengapa Ini Penting

  1. Dampak Kesehatan Perempuan: Mengetahui hubungan antara konsentrasi PM2.5 dan dysmenorrhea sangat penting untuk menilai dampak polusi udara pada kesehatan perempuan. Ini juga bisa dijadikan ukuran untuk menilai seberapa serius dampak polusi udara pada kehidupan perempuan di saat-saat tertentu.
  2. Perempuan rentan terhadap polusi udara: Berbagai aspek kesehatan perempuan terdampak, mulai dari menstruasi dan kehamilan, hingga persalinan dan kesehatan bayi baru lahir. Pengaruh buruk polusi udara melibatkan berbagai tahap kehidupan perempuan.
  3. Pencegahan Perlu Dilakukan: Fokus studi pada dysmenorrhea sebagai salah satu pengalaman perempuan menekankan pentingnya penanganan polusi udara untuk meningkatkan kesehatan.
  4. Panggilan untuk Aksi Konkrit: Dengan mengetahui berbagai sumber polusi udara, serta perkembangan ekonomi, pengelolaan limbah, transportasi, dan ketidaksetaraan sosial, menekankan perlu adanya kebijakan pencegahan polusi udara yang mendesak dan komprehensif. Populasi rentan yang terpengaruh oleh PM2.5 dan polutan lainnya memerlukan pendekatan kebijakan yang menyeluruh.
  5. Usaha Bersama: Para pembuat kebijakan harus mendorong kerjasama antara sektor-sektor berbeda, termasuk pemerintah, industri, dan masyarakat, untuk menerapkan kebijakan yang efektif mengurangi dampak polusi udara dan meningkatkan kesejahteraan warga, terutama perempuan.

Untuk mengetahui lebih lanjut, silakan merujuk pada laporan penelitian selengkapnya, atau studi terkait di bidang kesehatan lingkungan dan kesehatan masyarakat.