LEARN / BLOG

IARC: Polusi Udara Memicu Peningkatan Tren Kanker Global


WRITTEN BY

Nafas Indonesia

PUBLISHED

07/02/2024

LANGUAGE

EN / ID

English / Indonesia


Poin utama:

  • Pada tahun 2022, terdapat 20 juta kasus baru kanker dan 9,7 juta kematian, dengan kanker paru-paru menyebabkan jumlah kematian tertinggi (1,8 juta).
  • Pada tahun 2050, diperkirakan kasus kanker akan melebihi 35 juta, didorong oleh penuaan, pertumbuhan populasi, dan peningkatan paparan faktor risiko seperti tembakau, alkohol, obesitas, dan polusi udara.
  • Polusi udara tetap menjadi faktor risiko lingkungan yang signifikan, dan tindakan harus diambil untuk menguranginya serta membantu mencegah kanker.

Pada hari Kamis (1/2) lalu, Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) yang dinaungi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merilis laporan tren kanker di seluruh negara di dunia. Hal ini dilakukan dalam rangka menyambut hari kanker internasional di tanggal 4 Februari 2024.

Diketahui bahwa pada tahun 2022 terjadi 20 juta kasus kanker baru dan di antaranya menimbulkan sebanyak 9,7 juta kematian. Tiga jenis kanker utama yang diulas adalah kanker paru-paru, payudara, dan kolorektal (daerah usus besar-anus). Kanker paru-paru menjadi jenis kanker dengan angka kasus dan kematian tertinggi, menyebabkan 1,8 juta kematian atau 18,7% dari keseluruhan kematian akibat kanker.

Diprediksikan bahwa akan terdapat lebih dari 35 juta kasus kanker baru di tahun 2050. Risiko kanker global yang berkembang pesat mencerminkan baik penuaan dan pertumbuhan populasi, serta perubahan dalam paparan faktor risiko bagi manusia, beberapa di antaranya terkait dengan perkembangan sosioekonomi. Tembakau, alkohol, dan obesitas adalah faktor utama di balik peningkatan kasus kanker, dengan polusi udara masih menjadi pemicu utama dari faktor risiko lingkungan.

Dengan laporan terbaru yang ada, penting untuk bertindak sekarang untuk pencegahan polusi udara. Bersama, mari kita perangi kanker dengan mengurangi polusi udara.