LEARN / BLOG

Every morning is a fresh start, tetapi apakah udaranya juga fresh?


WRITTEN BY

nafas Indonesia

PUBLISHED

10/08/2023

LANGUAGE

EN / ID

English / Indonesia


Poin penting:

  • Udara pagi sering kali memiliki tingkat polusi lebih tinggi dibandingkan siang hari karena faktor atmosfer dan polusi lokal.
  • Data menunjukkan kualitas udara yang buruk di pagi hari di Jabodetabek, Bandung, dan Yogyakarta, terutama di dekat sekolah, pasar, dan pantai.
  • Penyebabnya termasuk lapisan batas planet yang menjebak polutan dan sumber polusi lokal seperti pembakaran sampah dan lalu lintas.
  • Untuk tetap aman, periksa kualitas udara, kenakan masker, dan gunakan fitur notifikasi untuk menghindari waktu dengan polusi tinggi.

Tak ada hal yang paling menyenangkan selain memulai aktivitas sejak terbitnya matahari di ufuk timur, terutama untuk kaum ‘morning person’. Hampir seluruh aktivitas dilakukan di pagi hari, seperti berangkat sekolah, ibu menjemur bayi, berbelanja ke pasar, dan jogging atau berolahraga. Udaranya yang segar dan masih sepi dari hiruk-pikuk kendaraan membuat suasana pagi hari kerap dieratkan dengan kualitas udaranya yang ‘lebih baik’ daripada waktu-waktu lainnya.

Menurut hasil survey Bicara Udara dan Katadata Insight Center tahun 2021, banyak orang percaya kualitas udara paling bagus di pagi hari.



Namun, apakah pagi hari ‘benar-benar’ waktu dengan kualitas udara terbaik?

Sayangnya tidak. Mari kita ungkap faktanya berdasarkan data! 👀

Gambar ini adalah peta sebaran sensor Nafas di Jakarta yang diambil pada 25 Juli 2023 di pagi hari (pukul 08.30). Petanya pun dipenuhi dengan sensor warna merah yang berarti udaranya ‘Tidak Sehat’. Bahkan, di beberapa lokasi juga ada yang berwarna ungu, pertanda udaranya ‘Sangat Tidak Sehat’.

Sekarang kita lihat ‘sesehat’ apa rata-rata udara pagi hari di Jabodetabek bulan ini. Yuk, cek grafik berikut!



Dari grafik di atas, terlihat bahwa pagi hari rupanya bukan waktu dengan kualitas udara terbaik di Jabodetabek. Bahkan, polusi pagi hari (pukul 6 hingga 10 pagi) cenderung lebih tinggi daripada siang hari (pukul 11 siang hingga 4 sore).

Tak hanya di Jabodetabek, kualitas udara di Bandung dan Yogyakarta juga cenderung buruk di pagi hari

Tak hanya di Jabodetabek, kondisi serupa juga terjadi di Bandung dan Yogyakarta 😷 Yuk lihat data berikut!





Dari grafik di atas, terlihat puncak polusi udara tertinggi justru terjadi di pagi hari, yaitu pada rentang pukul 6 pagi hingga 10 pagi. Hampir mirip dengan Jabodetabek, kualitas udara rupanya mulai membaik di siang hari.

——————————

Selanjutnya, tim Nafas akan menunjukkan data-data kualitas udara di tempat orang-orang banyak menghabiskan waktu di pagi hari: Sekolah, Pasar, dan Pantai.

📚 Saya penasaran dengan lingkungan di sekolah dan kampus, bagaimana kualitas udaranya?

“Pagi hari adalah waktunya berangkat sekolah!”

Nafas juga memasang sensor di beberapa lokasi tempat sekolah atau kampus berada: Hang Tuah di Jakarta, Lebak Siliwangi di Bandung, dan Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta. Yuk, kita lihat kualitas daerahnya bersama-sama!



Dari data di atas, terlihat bahwa pagi hari saat anak-anak sekolah (Hang Tuah, Jakarta) atau masuk kuliah (Unpad, ITB Bandung dan UGM Yogyakarta), tingkat polusi cukup tinggi! Kualitas udaranya pun bahkan terhitung sebagai ‘Tidak Sehat untuk Kelompok Sensitif’.

🥑 Bagaimana dengan kualitas udara di pasar?

“Belanja ke pasar harus pagi-pagi biar nggak kehabisan barangnya!”

Sekarang, coba kita lihat data-data kualitas udara di daerah pasar!



Sebaiknya, jangan pernah lupa menggunakan masker saat berbelanja ke pasar pada pagi hari. Selama dua bulan terakhir, data sensor yang berlokasi cukup dekat dengan pasar menunjukkan tingkat polusi yang cukup tinggi pada pagi hingga menjelang siang hari. Melihat buruknya kualitas udara pagi hari di Bintaro, Cibubur, dan Ciputat Timur, tentu kalian bisa lihat bahwa pagi hari bukanlah waktu dengan udara yang bersih dan sehat. Ini terjadi karena macetnya kendaraan di daerah pasar yang tinggi, sehingga meningkatkan jumlah polusi PM2.5 di kawasan tersebut. Usahakan untuk selalu cek kualitas udara dan pakai masker setiap keluar rumah, ya!

🏖️ Lantas, apakah kualitas udara pagi hari di daerah dekat pantai juga kotor, seperti dua tempat sebelumnya?

“Jalan-jalan pagi di pantai pasti menyenangkan! Sejuk, segar, dan bersih udaranya.”

Sekarang, coba kita buktikan kualitas udara di pantai pada pagi hari!



Dari data di atas, pagi hari ternyata juga bukan waktu terbaik untuk bersantai atau berjalan-jalan ke pantai saat akhir pekan 😔 Daerah Ancol, Gelora, Pantai Indah Kapuk, dan SCBD yang dekat dengan pantai cenderung berudara ‘Tak Sehat’, baik untuk kelompok sensitif maupun umum. Pukul 3 hingga 6 sore dapat menjadi opsi yang bisa dipertimbangkan untuk jalan-jalan di sekitar pantai karena kualitas udaranya sudah membaik.

——————————

“Sebenarnya, apa yang memicu buruknya kualitas udara di pagi hari?” mungkin menjadi pertanyaan yang terbesit di pikiran kalian setelah membaca data-data di atas.

Mari kita ulas bersama alasannya!

Lapisan batas planet dan sumber polusi (lokal dan bawaan), si pemicu buruknya kualitas udara di pagi hari

Pada umumnya, tingginya polusi udara di pagi hari dipicu oleh dua faktor, yaitu lapisan batas planet dan adanya sumber polusi di daerah tersebut. Ini dia penjelasannya.

Lapisan Batas Planet (Planetary Boundary Layer)

Atmosfer kita memiliki lapisan yang disebut dengan Lapisan Batas Planet atau Planetary Boundary Layer. Kita tinggal di dalam lapisan batas ini pada ketinggian terendah. Namun, jika kita naik pesawat, kita dapat melihat batas teratas dari lapisan ini dari ketinggian tertentu. Biasanya lapisan ini dapat ditemui saat penerbangan pagi menuju siang, yang ditandai dengan jernihnya warna langit di atas lapisan tersebut.


Uniknya, lapisan batas planet ini terus bergerak naik dan turun seiring waktu, tergantung perbedaan suhu di atmosfer. Lapisan batas planet ini sering terjadi di atmosfer dan biasanya terjadi saat udara di atas permukaan bumi bersuhu dingin di malam hari. Adanya lapisan ini membuat ruang gerak PM2.5 lebih terbatas dan membuat polusi PM2.5 jadi terakumulasi tinggi dekat permukaan. Kondisi ini biasanya mulai berakhir di siang hari, sehingga kualitas udara di siang hari membaik.



Sumber polusi hiperlokal

Penyebab kedua adalah adanya sumber polusi hiperlokal yang terjadi di hari atau malam sebelumnya, yang juga dipengaruhi oleh pola angin lokal dan cuaca.

Banyak dari masyarakat Indonesia yang ‘menormalkan’ pembakaran sampah sebagai cara tercepat untuk menghilangkan sampah dari hidup kita. Padahal, kegiatan ini dilarang dan mengemisikan polutan yang berbahaya ke udara. Tak hanya itu, sumber polusi lokal juga ada di lingkungan dalam bentuk yang beraneka ragam, seperti lalu lalang kendaraan berat atau kendaraan pribadi lalu lalang hingga adanya industri (kecil atau besar) di daerah tersebut.

Jadi, apakah sebaiknya tidak usah pergi ke luar di pagi hari?

Tentu tidak! Kualitas udara yang buruk bukan menjadi penghalang untuk tidak beraktivitas di luar sama sekali. “Tetap update dengan kualitas udara di lingkungan kalian adalah kuncinya. Nafas menyediakan fitur notifikasi yang membantu kalian mengetahui waktu yang tepat untuk berkegiatan di luar saat kualitas udara sedang baik.


✅ Ikuti langkah-langkah preventif di bawah ini agar kamu bisa tetap beraktivitas di luar rumah dengan aman:
1. Cek kualitas udara secara rutin di aplikasi Nafas.
2. Pakai masker saat keluar rumah, direkomendasikan tipe respirator seperti N95.
3. Aktifkan fitur alert di aplikasi Nafas untuk terima notifikasi saat tingkat polusi sedang tinggi di pagi hari atau jam-jam tertentu yang kamu inginkan.