Cek Fakta: Polusi Udara Edisi Debat Capres!
Tahun politik sudah di depan mata. Gagasan-gagasan mulai bersuara. Diawali dengan debat capres pada malam Selasa (12/12) kemarin. Ketiga capres menyajikan dan menanyakan topik-topik yang cukup hangat. Ternyata, muncul pembahasan menarik yang erat dengan kita semua: polusi udara. Isu ini diangkat saat sesi Prabowo Subianto bertanya kepada Anies Baswedan. Mari kita lihat bersama cuplikan video berikut.
Kira-kira, sudah tepat belum ya, jawaban beliau tentang polusi udara? Yuk, kita cek faktanya bersama-sama dengan data dari jaringan sensor Nafas.
Cek Fakta #1: Jakarta Tidak Selalu Polusi Tinggi
Jawabannya? Benar ✅
Menurut informasi dari jaringan sensor Nafas sepanjang tahun 2023, kondisi udara di DKI Jakarta cukup fluktuatif, alias mengalami naik-turun. Pada awal tahun hingga bulan April, status udara di Jakarta masih berada pada rentang yang cukup baik, alias tingkat polusi PM2.5 mayoritas berada di kategori moderat.
Akan tetapi, kualitas udara mulai memburuk sejak Juni. Tingkat polusi terpantau konsisten naik, indikator menunjukkan warna jingga dan merah yang menandakan keadaan udara yang tidak sehat termasuk untuk kelompok sensitif.
Cek Fakta #2: Polusi Terbawa Angin ke Jakarta
Lagi-lagi, benar ✅
Selama penyampaiannya, Anies mengatakan bahwa polusi udara di Jakarta tidak hanya dari dalam daerahnya saja, tetapi juga terdapat polusi dari luar area DKI Jakarta yang terbawa oleh angin. Pernyataan tersebut terbukti tepat, didukung oleh analisis tim data Nafas tentang fenomena ping-pong polusi di Jakarta pada awal bulan Desember.
Seperti yang terlihat di atas, polusi udara bisa berpindah tempat karena didukung angin lokal dari sekitar Jabodetabek. Di pagi hari, angin yang mengarah ke laut memindahkan polusi dari selatan ke utara, sehingga membuat banyak wilayah di Jakarta yang berpolusi tinggi. Sementara pada sore hari, hal yang sebaliknya terjadi. Angin dari utara ‘menggeser’ polusi ke arah Tangerang Selatan, Depok, dan Bogor.
Cek Fakta #3: Sumber polutan tidak hanya dari Jakarta saja
Betul, tapi… 🤔
Berdasarkan penelitian Vital Strategies, beberapa sumber utama polusi di Jakarta antara lain:
🚙 Asap knalpot kendaraan & debu jalan
🏭 Pembakaran batu bara
🔥 Pembakaran sampah
🏗️ Aktivitas konstruksi
Artinya, polusi udara yang berasal dari asap knalpot kendaraan patut diperhitungkan sebagai sumber polusi di Jakarta. Penelitian terbaru diperlukan untuk mengetahui sumber dan proporsi polutan terkini di suatu wilayah seperti Jakarta. Akan lebih baik lagi jika dilengkapi dengan penelitian serupa di kota penyangga, seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Tangsel, serta Bekasi.
Yang juga penting diperhatikan: bahaya bakar sampah! 🔥🙅♂️
Larangan pembakaran sampah sudah tertuang dalam Perda No 3 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah. Perlu penegakan hukum yang tegas agar peraturan dan sangsi agar aktivitas bakar sampah yang masih marak dilakukan warga bisa benar-benar diberangus. Sebab, aktivitas bakar sampah tidak cuma mencemari udara, tapi juga membahayakan jiwa! Seperti kasus kebakaran di dekat Mal Gandaria City karena orang yang membakar sampah (liputan6.com).
Terpantiknya diskusi tentang polusi udara di dalam debat capres menjadi sebuah pertanda meningkatnya kesadaran calon pemimpin bangsa bahwa polusi udara merupakan ancaman kesehatan yang serius.
Semoga perjuangan warga mendapatkan udara bersih bisa segera terealisasikan!
Ingin tahu lebih lanjut tentang isu polusi udara? Unduh aplikasi Nafas untuk mempelajari topik ini lebih dalam di laman blog kami!