LEARN / BLOG

Apakah polusi PM2.5 mempengaruhi produktivitas di tempat kerja?


WRITTEN BY

Anggid Primastiti

PUBLISHED

21/10/2022

LANGUAGE

EN / ID

English / Indonesia


Penelitian terbaru menunjukkan bahwa ada pengaruh mengejutkan terhadap produktivitas seseorang yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya: udara bersih. Rupanya, kualitas udara penting bagi produktivitas dan kemampuan kognitif pekerja.

📖 Pada artikel ini, Anda akan mengetahui beberapa fakta dan informasi baru tentang:

  • PM2.5 mempengaruhi produktivitas pekerja di berbagai tempat kerja, khususnya di dalam ruangan.
  • Paparan PM2.5 menyebabkan tekanan darah yang mempengaruhi efek kognitif dan perubahan suasana hati, sehingga dapat mempengaruhi produktivitas.
  • Satu studi menyatakan semakin baik kualitas udara, semakin tinggi tingkat produktivitas seseorang. Satu studi menunjukkan rendahnya hasil tes kognitif pada pekerja kantoran dengan paparan PM2.5 di atas 12 μg/m3.

Kita semua tahu bahwa polusi udara buruk bagi kesehatan kita. Baru-baru ini, penelitian telah melangkah lebih jauh dengan mulai membuat keterkaitan bagaimana PM2.5 (partikel polusi udara yang kita hadapi setiap hari) dapat memengaruhi produktivitas seseorang. Partikel-partikel kecil ini dianggap berdampak pada produktivitas pekerja.


Apa itu PM2.5?

PM2.5 mengacu pada partikel mikroskopis di udara. Partikel-partikel ini dapat menembus jauh ke dalam saluran pernapasan Anda, sehingga memengaruhi kesehatan Anda. PM2.5 sangat berbahaya karena ukurannya yang kecil — sekitar 30x lebih kecil dari diameter rambut manusia. PM2.5 juga telah dikaitkan dengan efek kognitif, seperti penurunan nilai tes. Jika salah satu dampak negatif pada produktivitas adalah menyebabkan gangguan fungsi kognitif, hal ini menyiratkan bahwa polusi PM2.5 berdampak pula pada produktivitas pekerja dengan keterampilan tinggi. Polusi udara juga memengaruhi suasana hati yang dapat mengurangi produktivitas.


PM2.5 dapat dengan mudah masuk ke dalam bangunan, dengan penetrasi antara 70 hingga 100 persen

Polusi PM2.5, yang sebagian besar dihasilkan dari aktivitas di luar ruangan, tentu saja memengaruhi kualitas udara dalam ruangan. Kadar PM2.5 di dalam ruangan dihasilkan dari kombinasi sumber di dalam dan luar ruangan. PM2.5 mudah masuk ke dalam bangunan, dengan tingkat penetrasi mulai dari 70% hingga 100%. Oleh karena itu, menghindari paparan PM2.5 menjadi cukup sulit. Tidak seperti polutan lainnya, yang tetap berada di luar atau dengan cepat terdegradasi begitu masuk ke dalam, PM2.5 yang telah masuk ke dalam ruangan akan tetap menumpuk dan memperburuk kualitas udara dalam ruangan. Hal ini tentu sangat memprihatinkan, khususnya bagi ruangan yang tak memiliki akses sirkulasi udara yang baik. Oleh karena itu, kualitas udara di dalam ruangan banyak dipengaruhi oleh kondisi di luar.


🧐 Sekarang, mari kita lihat seberapa besar PM2.5 dalam ruangan mempengaruhi produktivitas pekerja di berbagai tempat kerja!

Tingkat PM2.5 dalam ruangan yang lebih tinggi merugikan pekerjaan pabrik

Penelitian yang diterbitkan dalam American Economic Journal menyelidiki efek PM2.5 di dalam ruangan pada saat pekerja mengemas buah pir di pabrik.

📊 Mereka menemukan bahwa tingkat PM2.5 yang lebih tinggi merugikan kecepatan pengepakan. Efek ini muncul ketika PM2.5 melebihi 15 µg/m3, dengan konsentrasi yang terus meningkat. Peningkatan polusi PM2.5 sebesar 10 µg/m3 mengurangi produktivitas pekerja sebesar $0,41 per jam atau sekitar 6% dari pendapatan rata-rata per jam.

Studi ini juga menemukan bahwa pasokan tenaga kerja tidak terpengaruh oleh PM2.5, menyiratkan bahwa perkiraan mereka tidak tercemar oleh bias pemilihan sampel. Selain itu, mereka menemukan bahwa kondisi luar ruangan tertentu, seperti radiasi matahari dan ozon, tidak mempengaruhi lingkungan kerja dalam ruangan atau produktivitas pekerja.


Efek polusi udara pada pekerja call-center di dalam kantor

📞 Menurut sebuah studi tentang pekerja call-center, pekerja 5%-6% lebih produktif ketika tingkat polusi udara dinilai baik oleh Badan Perlindungan Lingkungan (AQI 0-50).

Pada hari-hari dengan polusi tinggi, pekerja mengurangi jumlah panggilan yang mereka lakukan atau terima, yang sebagian besar didorong oleh peningkatan jumlah istirahat yang diambil sepanjang hari. Rata-rata, ada penurunan 0,35% dalam jumlah panggilan yang ditangani oleh pekerja ketika ada peningkatan 10 unit dalam AQI.


PM2.5 mempengaruhi penurunan hasil kinerja pada pekerja kantor

Sebuah observasi yang dilakukan oleh para peneliti dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, Harvard Graduate School of Arts and Sciences, Academia Sinica di Taiwan, dan Beihang University di Tiongkok menemukan bahwa tingkat PM2.5 dalam ruangan yang lebih tinggi secara signifikan terkait dengan penurunan kinerja dalam output tes kognitif. Penelitian ini dilakukan sebagai bagian dari studi Global CogFx, yang dilakukan antara bulan Mei 2018 dan Maret 2020 di antara para pekerja kantor dari sampel kenyamanan gedung-gedung komersial perkotaan di 6 negara, yaitu China, India, Meksiko, Thailand, Amerika Serikat, dan Inggris.

🧠 Studi mereka mengklaim bahwa peningkatan konsentrasi PM2.5 secara signifikan terkait dengan kinerja yang lebih rendah pada 4 dari 5 hasil tes kognitif pada pekerja kantoran, dengan tingkat PM2.5 yang sama dengan atau di atas 12 μg/m3.

Lima metrik kinerja kognitif pekerja kantoran tersebut secara signifikan berkaitan dengan konsentrasi PM2.5 dalam ruangan secara real-time.


Kini, coba lihat situasi di Indonesia!

Seperti yang telah kami sebutkan sebelumnya, kadar PM2.5 di dalam ruangan dihasilkan dari kombinasi sumber di dalam dan luar ruangan. Karena ukurannya yang super kecil, PM2.5 dapat dengan mudah menembus bangunan melalui celah atau retakan di dinding bangunan, jendela, dan pintu.

Mengacu pada salah satu studi yang telah kita bahas sebelumnya, studi CogFX, mari kita cek kualitas udara luar ruangan selama 6 bulan terakhir di Jakarta Selatan!

Dari data tersebut, terlihat bahwa konsentrasi PM2.5 selalu melebihi standar limit WHO (5 µg/m3). Sejak Januari hingga September, konsentrasi PM2.5 juga selalu melebihi batas konsentrasi PM2.5 yang dijadikan acuan pada studi oleh CogFX, yaitu 12 µg/m3.

Melihat betapa tidak sehatnya udara luar ruangan, mari kita lihat bagaimana pengaruhnya terhadap kualitas udara dalam ruangan. Berikut adalah data kualitas udara dalam ruangan di sebuah gedung di Jakarta Selatan yang diukur oleh Nafas.

Kita bisa melihat hubungan antara kedua grafik tersebut, bukan? Polusi udara yang tinggi di luar ruangan akan sama dengan polusi udara yang tinggi di dalam ruangan.

🤔 Jadi, bagaimana perbandingannya ketika sebuah ruangan dipasang pembersih udara?

Berikut ini adalah data PM2.5 lokasi dalam ruangan dan luar ruangan ketika pembersih udara dimatikan selama jam kerja dan bukan jam kerja.

Dan berikut adalah data PM2.5 di dalam ruangan dan lokasi luar ruangan ketika pembersih udara dihidupkan selama jam kerja dan bukan jam kerja.

Ketika air purifier dinyalakan, grafik menunjukkan peningkatan kualitas udara dalam ruangan, dengan warna hijau yang menunjukkan bahwa kualitas udara baik, bahkan selama kualitas udara sedang buruk. Memasang pembersih udara bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah polusi udara dalam ruangan sehingga meningkatkan produktivitas seseorang yang bekerja di dalam ruangan.


Hal-hal yang dapat dilakukan untuk melindungi diri dari polusi udara

Bagi semua orang, temuan kami adalah pengingat bahwa produktivitas kita tidak sepenuhnya berada dalam kendali kita. Sebaliknya, sebagian bergantung pada faktor lingkungan yang rumit seperti polusi. Berikut ini beberapa tips tentang bagaimana Anda dapat melindungi diri Anda dari polusi udara:

  • Selalu pantau kualitas udara luar ruangan dengan aplikasi Nafas untuk merencanakan hari Anda sebelum bekerja.
  • Ketika bekerja di dalam ruangan dan kualitas udara buruk, pastikan untuk menutup jendela dan pintu Anda. Jika bagus, Anda dapat membuka jendela untuk mensirkulasi ulang udara. Memasang pembersih udara dapat memberikan manfaat yang menguntungkan; filter udara HEPA dapat menghilangkan banyak polusi yang menghambat produktivitas.
  • Bila pekerjaan Anda mengharuskan Anda berada di luar ruangan, selalu gunakan Alat Pelindung Diri, termasuk masker N95.

Untuk tetap mendapatkan informasi tentang kualitas udara di lokasi kantor Anda, Anda dapat menggunakan fitur "Simpan Favorit" di aplikasi Nafas - cukup tekan ❤️ di mana saja di aplikasi.

Ingin tahu fitur-fitur menarik lainnya dari aplikasi Nafas? Cari tau selengkapnya di sini.