LEARN / BLOG

Ada Kawasan Industri di Tangerang, Tingkat Polusi Udaranya Bagaimana, ya?


WRITTEN BY

nafas team

PUBLISHED

27/07/2023

LANGUAGE

EN / ID

English / Indonesia


Hai, Warga Tangerang! 👋

Sudahkah kalian melihat kualitas udara di area kalian tinggal? Apa warna yang ditunjukkan, apakah hijau, kuning, atau bahkan merah? Pada artikel ini, kami akan menunjukkan kualitas udara di Kota Tangerang.

——————

Memerlukan waktu sekitar 1 jam 3 menit untuk dicapai dari Kota Jakarta, Tangerang merupakan salah satu kota dengan banyak kawasan industri di Provinsi Jawa Barat. Kota Tangerang juga menjadi kota yang ditinggali oleh sekitar 2,2 juta penduduk. Banyaknya kawasan industri yang tersebar di Kota Tangerang menjadi salah satu isu penting yang memengaruhi kualitas udara di Kota Tangerang dan membahayakan kesehatan penduduknya.

Seberapa buruk kah udara di Kota Tangerang?

Pertama, mari kita kenal kembali tentang PM2.5, salah satu masalah yang harus kita hadapi. PM2.5 merupakan partikulat berdiameter kurang dari 2,5 micrometer (sangat kecil dan tidak dapat dilihat langsung) yang sangat berisiko terhadap kesehatan apabila terhirup. Menurut WHO, paparan terhadap PM2.5 tidak boleh melebihi 5 µg/m3 untuk menghindari risiko kesehatan.

Sekarang, mari lihat data tentang kualitas udara di Kota Tangerang!



Kita bisa lihat bahwa garis biru adalah Tangerang dan garis hitam adalah Jakarta. Sejak awal tahun 2023, kadar PM2.5 di Tangerang sering terjadi kenaikan level PM2.5 secara signifikan setiap harinya. Kita juga dapat melihat bahwa terkadang polusi udaranya melebihi rata-rata PM2.5 di Jakarta. Bahkan, kenaikan ini pun semakin melonjak drastis pada Mei hingga Juni.

Dari grafik di atas, terlihat bahwa Kota Tangerang selama 2023 memiliki level PM2.5 melampaui DKI Jakarta, dengan level sebesar sebesar 35 µg/m3. Meskipun hanya berbeda 3 µg/m3, kualitas udara di Tangerang sudah termasuk tidak sehat bagi golongan sensitif, seperti anak-anak, ibu hamil, dan orang tua.

Sekarang, mari kita lihat data polusi udara  yang terukur di masing-masing sensor!



Pada bulan Juni, rata-rata kualitas udara di seluruh lokasi di Tangerang tidak sehat. Rentang tingkat polusi PM2.5 bervariasi antara 39 hingga 62 µg/m3, atau 12x di atas batas paparan tahunan WHO (5 µg/m3)! Panunggangan Utara menjadi lokasi dengan kualitas udara paling buruk di Tangerang, yaitu sebesar 62 µg/m3.

Mari kita lihat lebih detail tentang kualitas udara di setiap lokasinya!

Panunggangan Utara




Buruknya kualitas udara di Panunggangan Utara rupanya tak terjadi sepanjang bulan. Kualitas udara di Panunggangan Utara juga pernah bersifat moderat pada bulan Januari, Februari, dan April, sedangkan udara dengan kualitas tidak sehat bagi golongan sensitif terjadi pada bulan Maret. Pada saat bulan Mei, terdapat kenaikan PM2.5 yang drastis di udara Panunggangan Udara. Sejak bulan Mei hingga Juli, terlihat bahwa kualitas udara di Panunggangan Utara dinilai tidak sehat bagi golongan umum dan sensitif.

Cipadu




Tak hanya Panunggangan Utara, udara di Cipadu rupanya berada di nomor urut dua dengan jumlah polusi udara paling tinggi di Tangerang. Keberadaan Pasar Cipadu membuat daerah ini dikenal sebagai pusat kain dan tekstil. Alhasil, Cipadu menjadi kawasan yang sibuk dengan mobilitas cukup tinggi. Yuk, kita cek kualitas udara di Cipadu bersama-sama!

Dari data di atas, rata-rata PM2.5 setiap bulannya cukup didominasi oleh udara dengan kualitas udara tidak sehat bagi golongan sensitif, yaitu pada bulan Maret, Mei, Juni, dan Juli.

Sampora




Sensor Nafas yang terletak di Sampora menunjukkan bahwa udara di lokasi tersebut berada di urutan ke-6 dari 11 dengan kualitas tidak sehat untuk golongan sensitif. Coba kita lihat data rata-rata PM2.5 di Sampora setiap bulannya!

Dari data kualitas udara Sampora di atas, kita bisa melihat bahwa pada 4 bulan awal, kualitas udara di Sampora cukup baik. Namun, sama seperti di lokasi-lokasi sebelumnya, kualitas udara memburuk saat memasuki bulan Mei, dan tetap masih bersifat tidak sehat untuk golongan sensitif hingga Juli.

Kualitas udara Tangerang tidak sehat hampir setiap hari


Mari kita lihat kualitas udara Tangerang sepanjang bulan Juni 2023 lalu!



Hampir sepanjang hari rata-rata kualitas udara Tangerang tidak sehat. Sekalipun membaik, kondisi ini hanya terjadi di antara jam 14.00 hingga 19.00. Artinya, selama bulan Juni lalu udara pagi tidak sehat untuk berolahraga ataupun menjemur bayi, kecuali pada tanggal 28 hingga 30 Juni 2023. Tingkat polusi yang tinggi ini dapat memicu berbagai penyakit pernapasan dengan mudah, terutama pada kelompok rentan, seperti penderita asma, anak-anak, ibu hamil, dan lansia.

Dengan demikian, kami menganjurkan para warga Tangerang yang rutin beraktivitas di luar ruangan setiap hari sebaiknya melakukan pencegahan karena risiko terpapar polusi udara sangat tinggi. Hasil penelitian gabungan nafas dan perusahaan telemedis lokal di Jabodetabek pada Juni hingga Agustus 2022 menyatakan bahwa jumlah konsultasi terkait serangan asma naik 2x lipat dalam 10 hingga 17 jam saat PM2.5 berada di kategori Tidak Sehat untuk Kelompok Sensitif, yang dapat dilihat sebagai titik berwarna oranye 😷



Lalu, bagaimana menghindari paparan polusi udara?


Bagi sebagian orang, dampak polusi udara bisa langsung terasa dan menyebabkan gangguan kesehatan. Meskipun mungkin kalian tidak merasakannya secara langsung, jangan sepelekan paparan polusi udara karena partikulat-partikulat tersebut dapat terakumulasi di dalam tubuh dan menyebabkan penyakit di kemudian hari.

✅ Untuk itu, Nafas memiliki tips untuk melindungi diri dan keluarga dari paparan polusi udara:

  • Unduh app Nafas dan cek kualitas udara secara rutin
  • Pilih lokasi-lokasi penting sebagai favorit untuk mempermudah pengecekan
  • Gunakan masker saat keluar rumah (disarankan tipe respirator, seperti N95 misalnya)
  • Saat polusi tinggi, ikuti rekomendasi di app Nafas, misalnya menyalakan air purifier di dalam rumah