LEARN / ARTICLE

Musim Kemarau Akan Tiba: Bersiaplah Menghadapi Udara Buruk


WRITTEN BY

Nafas Indonesia

PUBLISHED

11/06/2025

LANGUAGE

EN / ID

English / Indonesia


Indonesia diperkirakan akan menghadapi periode yang menantang terkait kualitas udara seiring dengan datangnya musim kemarau. Data historis dan tren saat ini menunjukkan potensi peningkatan polusi udara, yang sebagian besar disebabkan oleh faktor musiman dan aktivitas manusia.

Dari Januari hingga Juni, kualitas udara secara umum cenderung memburuk, meskipun perbaikan sementara bisa saja terjadi. Biasanya, kualitas udara terbaik terjadi antara Januari hingga Maret, bertepatan dengan puncak musim hujan. Selama bulan transisi seperti April dan Mei, curah hujan biasanya menurun dan kondisi menjadi lebih kering. Namun, seperti yang diamati, hujan yang terjadi di bulan-bulan ini dapat menyebabkan fluktuasi kualitas udara dari buruk menjadi baik.

Rata-rata, tren mingguan menunjukkan peningkatan polusi dari Januari hingga Mei. Namun, minggu pertama bulan Juni sudah menunjukkan tingkat kualitas udara yang Tidak Sehat, dibandingkan minggu-minggu sebelumnya. Garis abu-abu menunjukkan rata-rata dari tahun lalu, di mana kualitas udara secara konsisten berada di atas level Baik dan sering kali mencapai level Tidak Sehat. Untuk tahun ini, pola yang sama kemungkinan akan terulang, diproyeksikan mengikuti garis abu-abu, di mana kualitas udara memburuk selama periode ini.

Penurunan curah hujan dan pola angin selama musim kemarau dapat menjebak polutan di udara, menyebabkan penumpukan di area tertentu, serta tren kualitas udara buruk yang terjadi dari malam hingga pagi hari. Tingkat kualitas udara Sangat Tidak Sehat dan Berbahaya, yang ditunjukkan dengan warna ungu dan cokelat, sering kali muncul kembali. Kondisi ini harus menjadi peringatan serius bagi masyarakat mengenai risiko kesehatan yang mungkin timbul akibat polusi udara yang tinggi.

Dampak terhadap Kesehatan Masyarakat

Menghirup udara yang tercemar berdampak buruk bagi kesehatan karena polutan berbahaya dapat masuk ke tubuh dan menyebar dari paru-paru ke bagian tubuh lainnya. Tingkat polusi yang tinggi sangat berbahaya bagi individu yang rentan seperti bayi, anak-anak, ibu hamil, lansia, dan mereka yang memiliki riwayat penyakit, karena kelompok ini memiliki risiko lebih tinggi untuk jatuh sakit. Selain itu, kualitas udara yang buruk juga dapat memicu berbagai masalah kesehatan lain seperti penyakit pernapasan dan kardiovaskular.

Langkah Cepat untuk Melindungi Diri Selama Musim Udara Buruk

Agar tetap sehat selama periode kualitas udara buruk, pertimbangkan langkah-langkah perlindungan berikut:

  • Pantau Kualitas Udara: Cek kualitas udara sebelum beraktivitas! Cukup buka aplikasi nafas untuk mengetahui informasi kualitas udara di sekitar Anda.

  • Gunakan Masker Saat di Luar: Masker N95 atau KF94 efektif sebagai penyaring udara saat beraktivitas di luar ruangan.

  • Batasi Aktivitas di Luar Ruangan: Hindari aktivitas di luar ruangan ketika tingkat polusi sedang tinggi.

  • Pasang Clean Air Zone: Pasang Clean Air Zone di tempat kerja, sekolah, gym, atau ruangan dalam lainnya karena hingga 99% udara buruk dari luar dapat mencemari udara di dalam ruangan.

Clean Air Zone dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih sehat meskipun kondisi udara luar sedang buruk. Penggunaan sistem Clean Air Zone selama periode tingginya kadar PM2.5, seperti yang mungkin terjadi di musim kemarau menurut data, memungkinkan bangunan untuk mempertahankan kualitas udara dalam ruangan yang baik. Seperti terlihat pada grafik di atas, CAZ mampu menjaga hingga 90% kualitas udara dalam ruangan tetap baik dibandingkan dengan kondisi di luar.

Jangan biarkan musim udara buruk mengganggu kesehatan Anda dan orang-orang yang Anda cintai — Clean Air Zone melindungi udara sehat di dalam ruangan Anda!